Denpasar (Antaranews Bali) - Masyarakat Muslim Bali di kawasan Kampung Jawa, Wanasari, Kota Denpasar, menyukai sajian kuliner khusus untuk menu berbuka puasa, yakni sate susu.
"Ya, saya sengaja ke pasar di Kampung Jawa yang menjual sajian khusus berbuka puasa dan saya datang hanya untuk membeli sate susu untuk keperluan berbuka puasa bersama keluarga," kata warga Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Febi, di Kampung Jawa, Denpasar, Kamis.
Menurut dia, sate susu itu yang berasal dari susu sapi itu terasa lebih empuk dibandingkan dengan sate daging.
Lokasi di depan Masjid Baiturahman, Wanasari, Kampung Jawa, Denpasar itu berubah menjadi pasar dadakan pada setiap bulan suci Ramadhan tiba.
Di kampung itu, sebagian pedagang yang menjual berbagai jenis menu untuk berbuka puasa banyak menyajikan sajian kuliner khusus untuk berbuka, salah satunya adalah sate susu.
"Banyak warga Muslim Bali yang mencari sajian kuliner untuk berbuka puasa seperti sate susu sapi, karena alasan tertentu," kata penjual sate susu, Rahmad.
Selain itu, warga Muslim Bali percaya bahwa sate susu itu dapat menghangatkan tubuh. Tidak hanya menjual menu sate susu yang berbahan dasar dari daging sapi, namun ia juga menjual beragam sate lainnya, seperti sate usus sapi dan sate sumsum.
"Sate susu setiap harinya selalu habis terjual. Rata-rata pembeli bisa memesan 30-50 tusuk. Kalau sate lilit, harga per-tusuk hanya Rp1.000, sedangkan untuk sate susu saya jual per-tusuk Rp2.000," katanya.
Cara membuatnya, puting susu sapi direbus selama 4-5 jam, lalu dipotong kecil-kecil dan ditusukkan dengan tusuk bambu yang biasa dipakai untuk sate.
Baca juga: Masjid Baiturrahman Denpasar gelar Takjil-Tarawih ala Masjidilharam
Pasar dadakan di Kampung Jawa itu juga menjual berbagai sajian berbuka puasa, seperti nasi campur, es kolak, es campur, es buah, camilan, dan sebagainya. (ed)
Video oleh Pande Yudha