Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster mengaku prihatin melihat kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali yang dinilai tidak representatif.
"Terima kasih sudah diundang ke sini. Tapi saya lihat tidak representatif kantornya," kata Koster setibanya memenuhi undangan ORI Perwakilan Bali untuk memaparkan visi misi terkait pelayanan publik di Denpasar, Senin.
Begitu tiba di kantor Ombudsman, Koster diajak berkeliling ruangan oleh Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab. Ruangan demi ruangan Koster sambangi. Koster merasa terkejut dengan kondisi kantor ORI Bali yang terletak di Jalan Diponegoro Denpasar itu.
Padahal, kata dia, Ombudsman memiliki misi yang sangat besar untuk mendorong hadirnya kualitas pelayanan publik yang baik.
"Ombudsman ini mengemban misi yang sangat baik terkait kualitas pelayanan publik. Maka, harus ada perhatian," ucapnya yang saat itu hadir bersama Cawagub Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu.
Sementara itu, Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab berharap kepada Calon Gubernur Bali yang terpilih pada Pilkada 2018 dapat turut memperhatikan fasilitas fisik Ombudsman.
Menurut Umar, sering pejabat datang ke kantor itu. "Biasa kita `coffee morning` di sini. Kami mengawasi pelayanan publik di Bali dari tempat kecil. Inilah kondisi kantor kami yang sederhana. Kalau Pak Koster bilang tidak representatif, memang faktanya demikian," ucap Umar.
Meskipun demikian, lanjut dia, dari kantor sederhana tersebut pengawasan pelayanan publik dilakukan.
Selanjutnya setelah selesai berkeliling, Umar mempersilakan Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati memaparkan visi, misi dan program kerjanya dalam hal pelayanan publik di Bali. (lhs)
Koster prihatin kantor Ombudsman tak representatif
Senin, 7 Mei 2018 14:44 WIB