Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, Bali, menyelenggarakan pendidikan kebangsaan persepektif gender.
Asisten I Sekretaris Daerah Kota Denpasar I Made Toya SH, saat pembukaan acara tersebut di Denpasar, Selasa, mengatakan kesetaraan gender menjadi permasalahan dalam pembangunan, karena peran perempuan masih kurang, terutama setelah merambah area publik.
Ia mengatakan dengan kondisi tersebut perlu ditingkatkan kemampuan perempuan, sehingga menjadi bersaing dalam area publik. Terlebih lagi komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan hampir seimbang.
Made Toya mengatakan perempuan mempunyai peran penting dalam memberikan pemahaman dan persepsi pada pembangunan berdemokrasi. Untuk itu pendidikan politik untuk perempuan hal yang harus dilaksanakan sehingga bentuk pemantapan pilar-pilar demokrasi.
Menurut dia, pelatihan berpolitik untuk perempuan sangat penting untuk dilakukan. Sehingga akan lebih meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan politik.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti menambahkan pelatihan ini sengaja menyasar perempuan yang telah menjadi pengurus partai politik. Sehingga diharapkan melalui pelatihan tersebut mereka lebih mampu mempersiapkan diri untuk tampil di depan publik.
Terlebih lagi, kata dia, saat ini memasuki tahun politik tentunya dengan pelatihan itu para perempuan pengurus partai politik diharapkan lebih siap untuk berkiprah dalam dunia politik.
"Melalui pendidikan ini, saya harapkan dapat membantu peran perempuan dalam pembangunan melalui perwakilan yang ada di partai politik. Sehingga keterwakilan perempuan di legislatif dapat mencapai 30 persen," ucapnya.
Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga, Data dan Informasi, pada DP3AP2KB Kota Denpasar, Luh Emik Eka Indriyani menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan posisi perempuan dalam politik dan jabatan publik.
"Kaum perempuan mempunyai peran penting dalam memberikan pemahaman tentang berdemokrasi yang sehat adil dan berkualitas. Untuk itu pendidikan politik bagi perempuan khususnya pengurus partai sangat diperlukan.
Seorang peserta, Ni Wayan Sari Galung mengatakan pelatihan bagi perempuan semacam ini sangat penting. Karena perempuan sangat jarang mau berpolitik terlebih bagi perempuan Bali.
"Alasannya perempuan Bali mempunyai tugas sosial besar seperti melaksanakan kegiatan adat. Karena dalam upacara adat tersebut justru lebih banyak melibatkan peran perempuan. Untuk itu ke depannya para perempuan di Bali harus berani bangkit sehingga mempunyai kesamaan dengan para laki-laki seperti diamanatkan dalam undang-undang," katanya. (WDY)
Dinas Pemberdayaan Perempuan gelar pendidikan perspektif gender
Selasa, 24 April 2018 16:21 WIB