Bogor (Antaranews Bali) - Pendiri sekaligus pemilik perusahaan perdagangan dalam jaringan (e-commerce) Bukalapak, Achmad Zaky menyarankan pebisnis pemula untuk mencari mitra yang tepat dalam memulai dan mengembangkan bisnis.
"Tips berbisnis itu, carilah partner yang sehati, yang tepat," kata Achmad Zaky dalam acara Supermentor di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Menurut dia, pengembangan usaha yang sukses membutuhkan rekan kerja, untuk itu mencari rekan kerja yang tepat adalah salah satu kunci sukses memulai usaha.
Zaky salah satu tokoh ikonik yang menjadi pembicara dalam acara Supermentor yang dihadiri sekitar 3.000 generasi muda dari wilayah Bogor.
Lulusan ITB itu membagikan resep sukses, serta pengalaman hidup, dan etos kerja untuk generasi mudah abad 21 dalam membangun bisnis.
Pria asal Sragen itu menceritakan pengalamannya membangun bisnis e-commerce nasional yang membawa perubahan bagi banyak orang.
Bisnis berbasis teknologi internet tersebut ia bangun bersama rekan indekosnya semasa kuliah di ITB tahun 2010.
"Setelah ngetag domain Bukalapak, saya coba ajak teman kuliah gabung, tidak ada yang mau. Cuma teman kosan yang mau. Setelah satu tahun, bisnis ini terus tumbuh," katanya.
Dari banyak keberhasilannya memenangkan berbagai lomba berkaitan dengan IT, Zaky pernah mengalami kegagalan saat membangun bisnis pertamanya yakni jualan mi ayam di Kampus ITB.
"Saya jualan mi ayam, semua uang hasil menang lomba tersedot ke sana, lalu bangkrut," katanya.
Ia mengatakan bisnis itu penuh kegagalan, dan tanpa disadari budaya di Indonesia yang ditanamkan oleh orang tua dulu adalah seorang anak harus sukses membangun usaha sehingga banyak yang takut gagal dan tidak berani menghadapi kegagalan.
Bagi Zaky menjadi pebisnis tidak boleh hanya mengharap enaknya saja. Tetapi meresapi kegagalan sebagai pelajaran yang paling efektif untuk melatih jiwa bisnis lebih baik lagi.
"Belajar di perkuliahan itu cuma teorinya saja, beda dengan belajar praktik. Sama kegagalan ini langsung terpatri di kepala kita, bahwa tidak boleh gagal lagi," katanya.
Untuk membangun bisnis dari nol sampai berpendapatan Rp13 triliun, lanjut Zaky, dirinya harus melewati kegagalan-kegagalan kecil untuk bisa menang seperti saat ini.
Menurut dia, dengan kegagalan akan menjadi tahu, dan tidak akan mengulangi kegagalan yang sama. Seorang pebisnis juga harus mau belajar. Ia harus merasa bodoh agar mendapat ilmu dari orang-orang lain yang jauh lebih pintar.
"Kebanyakan kita merasa paling pintar, padahal yang dipekerjakan itu adalah orang-orang yang jauh lebih pintar," kata penerima Penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Pemerintah Indonesia.
Zaky merupakan pengusaha muda Indonesia bergerak di bidang internet, membuka perusahaan berbasis marketplace c2c berfokus pada pemberdayaan UKM. (WDY)