Denpasar (Antaranews Bali) - Konsulat Jenderal India di Denpasar menyatakan optimistis penerbangan langsung yang dilayani Garuda Indonesia dengan rute Bali-Mumbai akan mendongkrak kunjungan wisatawan dari negara itu ke Pulau Dewata.
"Ini (penerbangan langsung) merupakan permintaan yang sudah lama dinantikan, khususnya bagi wisatawan India," kata Konsul Jenderal India Sunil Babu di Denpasar, Bali, Sabtu.
Pihaknya menyambut gembira langkah maskapai penerbangan nasional Tanah Air itu merebut pangsa pasar yang saat ini semakin tumbuh signifikan.
"Pasar sudah tersedia. Saya gembira Garuda mengambil langkah pertama untuk meraih pasar itu, " ucapnya.
Diplomat senior itu mencatat kunjungan wisatawan dari India ke Bali rata-rata mencapai sekitar 800 orang per hari.
Ia bahkan menyebutkan ketika akhir tahun lalu pariwisata Bali sempat melesu dengan turunnya kunjungan wisatawan asing karena aktivitas Gunung Agung, ternyata turis dari India ke Bali justru melonjak.
Dengan demikian, ia juga mengharapkan jadwal penerbangan harian yang dibuka Garuda akan cepat menghubungkan Bali dan negeri dengan ikon Taj Mahal itu.
"Saya optimistis, tidak diragukan lagi penerbangan ini akan melancarkan akses turis India. Budaya yang sama membuat mereka tertarik ke Bali," katanya.
Garuda Indonesia siap membuka penerbangan langsung dari Bali menuju Mumbai, India yang dijadwalkan pada 23 April 2018.
Penerbangan tersebut akan dilayani dua kali dalam seminggu yakni Senin dan Kamis pukul 15.40 WITA dengan waktu tempuh sekitar tujuh jam.
Rencananya pada Mei 2018 setelah penerbangan perdana itu, maskapai BUMN tersebut berencana menambah jadwal menjadi tiga kali dalam seminggu.
Tipe pesawat yang akan digunakan untuk melayani rute potensial itu yakni Airbus A-330 seri 200 yang menampung ratusan penumpang kelas bisnis dan ekonomi.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat wisatawan India yang mengunjungi Bali selama tahun 2017 tercatat 272.761 orang, meningkat 45,59 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Turis asal India menempati peringkat ketiga setelah China dan Australia yang memberikan kontribusi sebesar 4,79 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama 2017. (WDY)