Denpasar (Antaranews Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendorong optimalisasi promosi desa wisata sebagai salah daya tarik untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara.
"Keinginan wisatawan mengunjungi desa wisata itu saat ini sudah tercipta. Sekarang tinggal bagaimana mengenalkan kepada wisatawan lebih luas," kata Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani di Denpasar, Kamis.
Menurut Hariyadi, tren wisatawan, baik domestik dan mancanegara, saat ini menyasar pengalaman mengesankan ketika mereka mengunjungi objek wisata.
Desa wisata, kata dia, merupakan salah satu daya tarik yang memiliki nilai jual tinggi berupa pengalaman unik dengan budaya dan tradisi yang berbeda bagi wisatawan.
Pihaknya mendukung upaya pemerintah mengangkat potensi desa wisata dengan mendorong lebih banyak agenda kunjungan wisata bagi agen perjalanan wisata asing dan media internasional.
Sehingga hal itu bisa menjadi referensi bagi pelaku pariwisata mancanegara memasukkan desa wisata tertentu dalam paket wisata ketika mereka mengajak turis ke Indonesia termasuk liputan berita dari media asing yang turut mendongkrak promosi.
Meski demikian, pihaknya menekankan agar desa wisata tersebut dikelola dengan baik termasuk dengan dilengkapi fasilitas penunjang wisatawan, kemu dahan akses dan atraksi yang menarik. PHRI, lanjut dia, juga membantu desa wisata dengan menjalin kerja sama untuk memberdayakan masyarakat desa memberikan pelayanan kepada wisatawan.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Bali menargetkan hingga tahun 2018 dapat mengembangkan 100 desa wisata tersebar di sembilan kabupaten/kota di daerah itu. Sejak tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2017, sudah lebih dari 60 desa yang difasilitasi untuk menjadi desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra mengatakan desa wisata yang telah dikembangkan, tidak hanya mendapatkan bantuan anggaran, tetapi juga pembinaan terkait dengan program Sapta Pesona maupun potensi yang cocok untuk dikembangkan sesuai dengan keunggulan yang dimiliki.
Yuniartha menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait program-program penguatan dan pendampingan yang bisa dilakukan untuk desa wisata.(WDY)