Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengajak kalangan pariwisata dapat menjual keunikan Hari Suci Nyepi kepada wisatawan mancanegara, dengan menonjolkan sisi sepinya Pulau Dewata.
"Menurut saya, unsur sepinya ini dapat menjadi sebuah daya tarik dan wisatawan harus menghormati apa yang dilakukan masyarakat Bali," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra, di Denpasar, Kamis.
Yuniartha mengingatkan bahwa tidak ada kawasan selain Bali yang melakukan Nyepi seperti yang telah dipraktikkan selama ini. "Tidak ada negara lain yang melakukan ini, hanya Bali," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, menjual Paket Nyepi sudah seharusnya tidak dengan menggelar pesta-pesta atau keramaian. "Jadi, kalau wisatawan mau makan, makanlah seperti biasa dan jangan sampai membuat kegaduhan," ucapnya.
Pada intinya, Yuniartha, mempersilakan pihak manajemen hotel menjual Paket Nyepi, asalkan tidak sampai mengganggu masyarakat Bali yang sedang melaksanakan "Catur Brata Penyepian" yakni tidak bepergian, tidak bekerja, tidak menyalakan api, dan tidak bersenang-senang.
"Nanti akan ada kepala lingkungan yang mengontrol semua hotel-hotel itu. Kalau ada kegiatan yang berbau keramaian di hotel, kepala lingkungan tersebut bisa langsung memberikan tindakan," ucapnya.
Yuniartha menambahkan, selama ini memang tidak ada aturan yang mengikat terkait penjualan Paket Nyepi di hotel-hotel karena hal tersebut menjadi bagian dari strategi manajemen hotel untuk menjual produk hotel dan menarik minat wisatawan.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga mengimbau agar pihak hotel dapat menghormati tradisi, budaya, dan agama di Pulau Dewata saat perayaan Nyepi.
"Pihak hotel sebaiknya memberitahukan kepada wisatawan agar bisa menikmati indahnya suasana Nyepi di Bali dan dapat menyesuaikannya," katanya.
Selain itu, kepada jajaran desa pakraman (desa adat) diminta agar dapat mengawasi aktivitas hotel di lingkungan masing-masing saat perayaan Nyepi pada 17 Maret mendatang. (WDY)
Dispar ajak jual keunikan Nyepi di Bali
Kamis, 15 Maret 2018 15:07 WIB