Gianyar (Antara Bali) - Puri Ageng Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, menampilkan pentas seni klasik sebagai persembahan suci guna menggalang dana untuk melangsungkan upacara di Pura Taman Sari Budakeling, Kabupaten Karangasem.
"Acara ini sudah dirancang sejak seminggu lalu, " kata Anak Agung Kakarsana, ketua panitia acara sekaligus Putra Mahkota Puri Blahbatuh, Sabtu.
Ia mengatakan dalam acara yang digelar Sabtu (23/7) malam itu menghadirkan sejumlah undangan penting, baik kalangan pejabat maupun pengusaha termasuk tokoh spiritual Bali.
Dalam pentas seni klasik itu, jelas Kakarsana dipentaskan drama tarian Candra Bhirawa yang mengisahkan orang tak beragama, namun anehnya dari segi kebaikan sangat sulit untuk menguak misteri apakah Candra Bhirawa itu beragama atau tidak.
"Tuhan yang diwujudkan dengan simbol Kresna juga sangat gundah melihat tabiat dari Candra Bhirawa itu," ujarnya.
Selain dikisahkan tokoh Candra Bhirawa, dalam hajatan seni yang digelar di Puri Blahbatuh sebagai tempat diistanakannya topeng Gajah Mada itu juga diceritakan soal tokoh keteguhan hati Dharmawangsa sebagai Bhatara Dharma.
Dharmawangsa dalam menjalankan roda kehidupan itu berpegang teguh pada paham tatwa, kesusilaan dan taat pula dalam melaksanakan upacara keagamaan atau ritual.
Untuk memuluskan jalan menuju misi kebaikan itu, Dharmawangsa dibantu oleh adik-adiknya seperti Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa.
"Dalam cerita ini Kresna menganggap kalau Dharmawangsa itu adalah pamannya sendiri sekaligus sekutu politik kemanusian," jelasnya.
Dua sisi kehidupan itu, kata Kakarsana dikupas habis dalam cerita itu. "Mudah-mudahan seni klasik itu mampu memberikan spirit bagi para penonton termasuk masyarakat secara luas," ujarnya.(*)