Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menyindir dan menyebut ada yang salah dengan ekspor Indonesia karena masih kalah dengan negara tetangga di ASEAN.
Presiden menyebut ekspor Indonesia pada 2017 mencapai 145 miliar dolar AS masih kalah dengan Thailand yang mencapai 231 miliar dolar AS, Malaysia 184 miliar dolar dan Vietnam yang mencapai 160 miliar dolar.
"Negara sebesar ini kalah dengan Thailand. Dengan resources dan SDM yang sangat besar, kita kalah. Ini ada yang keliru dan harus ada yang diubah," kata Presiden saat pidato pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Menurut Presiden, ini semua tanggung jawab Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor Indonesia. "Ini tanggung jawab saudara sekalian," kata Jokowi.
Presiden menyebut ada kekeliruan yang harus dibenahi sehingga ekspor Indonesia tidak kalah dengan negara-negara tetangga yang jumlah penduduk dan sumber dayanya masih dibawah Indonesia.
Jokowi juga menyebut Indonesia terlalu monoton dan mengurus pasar tradisonal saja dan tidak mau membuka pasar baru.
"Kita nggak lihat Pakistan yang penduduknya 270 juta dibiarkan dan tidak diurus. Bangladesh misalnya penduduknya tidak kecil, 160 juta ini pasar besar meski sudah surplus tapi angkanya terlalu kecil. Afrika tidak pernah kita tengok, bahkan ada expo di sana kita tidak ikut. Kesalahan seperti ini yang rutin dan tidak pernah diperbaiki," ungkap Presiden.
Jokowi mengingatkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk melakukan evaluasi dan apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan ekspor Indonesia.
"Setelah pembukaan (Raker) tolong Pak Menteri secara detail dievaluasi dan apa yang harus dilakukan. Jangan raker tapi tidak memunculkan sesuatu yang baru dan tidak memunculkan ide baru, gagasan baru agar kita bisa bersaing dengan negara lain," kata Presiden pada awal pidatonya juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya didorong oleh dua hal, yakni investasi dan ekspor. (WDY)