Denpasar (Antaranews Bali) - Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali selama bulan November 2017 hanya tercatat 54,08 persen, turun hingga 11,85 persen dibanding bulan Oktober 2017 yang mencapai 65,93 persen sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung, karena kunjungan wisman ke Pulau Dewata sangat menurun.
"Lima dari sembilan kabupaten/kota di Bali memiliki fasilitas hotel berbintang, hotel di wilayah Kabupaten Badung memiliki tingkat hunian tertinggi yakni 57,64 persen menurun 11,77 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 69,41 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, menyusul tingkat hunian hotel berbintang di Kota Denpasar sebesar 55,01 persen, kondisinya juga menurun 11,05 persen dari bulan sebelumnya tercatat 66,06 persen dan hotel di wilayah Kabupaten Buleleng dengan hunian 42,07 persen, merosot 11,34 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 53,41 persen.
Sedangkan hunian hotel berbintang di Kabupaten Gianyar pada bulan November 2017 hanya 37.07 persen merosot hingga 13,61 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 50,68 persen dan tingkat hunian hotel di Kabupaten Karangasem hanya 28,44 persen, turun 20,99 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 49,43 persen.
Adi Nugroho menambahkan, tingkat hunian kamar hotel di semua kabupaten itu mengalami penurunan, sebagai dampak dari berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Bali selama bulan November 2017 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 361.066 orang yang terdiri atas melalui Bandara Ngurah Rai 358.012 orang dan lewat pelabuhan laut 2,994 orang. Dengan demikian kunjungan wisman pada bulan November 2017 merosot 12,64 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Demikian pula dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Oktober 2017) juga mengalami penurunan sebesar 22,38 persen sebagai akibat Gunung Agung dalam status awas, bahkan sempat beberapa hari Bandara Ngurah Rai tutup karena abu vulkanik gunung tertinggi di Bali tersebut.
Adi Nugroho menambahkan, dilihat dari klasifikasi hotel, maka hotel berbintang dua dengan tingkat hunian tertinggi yakni 59,70 persen, menurun 4,85 persen dibanding bulan sebelumnya yang tingkat huniannya tercatat 64,55 persen.
Menyusul hotel berbintang empat dengan tingkat hunian 56,09 persen merosot 11,67 persen dari bulan sebelumnya dengan hunian 67,76 persen, hotel berbintang tiga 53,73 persen turun 9,92 persen dari bulan Oktober 2017 63,65 persen, hotel berbintang lima 51,93 persen turun 13,47 persen dari sebelumnya 65,40 persen dan hotel berbintang satu 51,91 persen, merosot 22,3 persen dari bulan sebelumnya tercatat 74,21 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)