Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika merangkul para tokoh dan pemuda Hindu di Pulau Dewata untuk meminta berbagai masukan setelah dirinya didaulat sebagai Presiden "World Hindu Parisad" (WHP).
"Hindu memiliki kelebihan dalam aspek filosofis yakni sistem nilai yang dimiliki sangat bijak dan universal. Penguatan nilai inilah yang penting dilakukan WHP ke depan," kata Pastika saat bertemu dengan para tokoh Hindu di rumah jabatan Jaya Sabha, Denpasar, Jumat.
Pastika mengaku sangat mengapresiasi kehadiran puluhan tokoh dan pemuda Hindu di rumahnya dalam melaksanakan tugas menegakkan dharma atau kebenaran dan membela umat baik di tingkat lokal dan internasional dengan cara-cara yang jernih dan tidak emosional.
Menurutnya, WHP sebagai organisasi Hindu internasional akan sedikit sekali menyinggung aspek ritual, karena nilai universal itu terletak pada aspek "tattwa" (filsafat) dan susila (etika). "Apa yang menyatukan Hindu yang satu dengan yang lain? Nilai-nilai inilah yang harus kita perkuat," katanya.
WHP sebagai organisasi tingkat dunia, Pastika juga memastikan akan melibatkan Hindu yang ada di luar Bali baik lokal dan internasional untuk terlibat dalam kelembagaan, khususnya para pemuda.
Pastika berpandangan sebagai organisasi yang berorientasi ke masa depan, maka peran pemuda yang masuk ke dalam generasi milenial harus dilibatkan dalam menjawab tantangan-tantangan Hindu ke depan.
Perwakilan Governing Council yang sebelumnya menjabat Acting President WHP Ketut Arnaya mengaku sangat beruntung atas kesediaan Made Mangku Pastika menjadi Presiden WHP. Ia berharap Gubernur Pastika bisa membawa organisasi WHP menjadi lebih baik.
Selaku "sulinggih" (pendeta Hindu), Ida Pedanda Putra Kekeran berharap adanya sinergi "catur warna" baik itu kalangan brahmana, ksatria, waisya dan sudra dalam melaksanakan tugas dan peran sesuai dengan profesionalismenya masing-masing untuk mewujudkan Hindu yang baik ke depannya.
Selain Governing Council WHP, pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh Hindu baik sulinggih seperti Ida Pedanda Putra Kekeran, Ida Rsi Bujangga Waisnawa Waskita Sari, dan Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda.
Ada juga kalangan akademisi seperti rektor dan dosen perguruan tinggi Hindu di Bali serta perwakilan organisasi Hindu baik PHDI, Peradah, KMHDI dan pemerhati Hindu lainnya. Hadir pula SKPD terkait seperti Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, Kepala BPKAD, Kepala Biro Kesra dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali. (WDY)