Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 22 mahasiswa University of Western Australia (UWA) yang mengikuti program pertukaran mahasiswa dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar selama tiga minggu telah kembali ke negaranya.
Pelepasan mahasiswa UWA yang dipimpin dosennya Prof Paul Trinidad dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S didampingi Dekan FSRD Dra Ni Made Rinu, MSi, kata Humas ISI Denpasar Dewi Yulianti di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ke-22 mahasiswa UWA tersebut selama mengikuti proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tinggi seni di Bali itu juga sempat mengunjungi Kamasan, Kabupaten Klungkung, Pura Tirta Empul dan perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.
Pada akhir dari kunjungannya itu, mereka menggelar pameran lukisan di ISI Denpasar bertajuk "Exhibition of ISAFCA Program, Darmasiswa &ISI Denpasar Students".
Philip Wolman, salah seorang mahasiswa UWA mengaku sangat bahagia dan mengungkapkan rasa terimakasih atas semua yang diperoleh dalam mengikuti program pertukaran mahasiswa UWA-ISI Denpasar.
UWA dan ISI Denpasar sepakat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak, salah satu di antaranya menyangkut program pertukaran mahasiswa dan dosen.
Ke-22 mahasiswa asing itu didampingi dosen pembimbingnya Prof Paul Trinidad mengikuti proses belajar mengajar di ISI Denpasar selama tiga minggu, sebagai upaya meningkatkan wawasan.
Program pertukaran mahasiswa dan dosen merupakan salah satu penjabaran kerja sama antara ISI Denpasar dan University of Western Australia yang ditandatangani di Australia, 28 Februari 2011.
Adapun mata kuliah yang diajarkan kepada seluruh mahasiswa UWA tersebut, antara lain Bahasa Indonesia, seni budaya Bali, komunitas dalam ritual dan upacara.
Selain itu juga komunitas masyarakat dalam sistem irigasi pertanian (subak), sistem banjar, pengenalan arsitektur tradisional Bali, Ashta Bumi dan Ashta Kosala-Kosali serta ornamen.
Prof Rai menambahkan, kerja sama kali ini menitikberatkan pada FSRD ISI Denpasar dengan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts UWA.
Kerja sama perguruan tinggi seni antarnegara itu sebagai upaya meningkatkan jaringan, mengingat semakin banyaknya jaringan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara akan mampu memantapkan keberadaan ISI Denpasar.
Jalinan kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA, sekaligus menjadi bukti, bahwa masyarakat internasional sangat mencintai kampus ISI Denpasar.
Kerja sama itu tidak hanya di atas kertas, namun diimplementasikan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi, ujar Prof Rai.(*)