Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengatakan, pihaknya datang ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung untuk meninjau kerusakan pascakerusuhan yang terjadi pada Sabtu (25/6) dini hari.
"Kami ke Lapas Denpasar di Kerobokan ini untuk mengetahui fasilitas apa saja yang rusak pascakerusuhan setelah kedatangan Tim BNN tersebut," katanya di Denpasar, Kamis.
Seusai melantik pengurus DPD KNPI Bali itu, ia mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat dengan instansi terkait, antara lain Kepala Lapas Denpasar, Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN), BNP, BNK serta Kakanwil Kemenkum dan HAM untuk mendengarkan penjelasan dari masing-masing instansi tersebut.
"Dalam rapat ini kita akan dengarkan kronologis dari masing-masing instansi sampai ada kejadian tersebut. Setelah itu baru kita bisa simpulkan apa menjadi penyebab kejadian tersebut," ucap Aziz yang juga Ketua Umum DPP KNPI ini.
Menyinggung kerusakan fasilitas tersebut, kata dia, akan dibicarakan lebih lanjut untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan Lapas Dennpasar akibat kerusuhan itu.
"Soal dana untuk perbaikan fasilitas yang rusak itu kita bicarakan nanti di DPR. Kalau bisa agar dianggarkan dalam APBN Perubahan ini," katanya.
Ditanya soal melebihi daya tampung Lapas Denpasar, Aziz mengatakan, hampir semua lapas di Indonesia keberadaannya melebihi kapasitas, tidak saja di Bali.
"Berdasarkan data, semua lapas di Indonesia keberadaannya melebih kapasitas. Karena itu ke depannya keberadaan Lapas Nusa Kambangan, Jawa Tengah akan dioptimalkan. Karena itu segala aktivitas usaha harus dibersihkan, seperti penambangan harus dibersihkan dulu," ujarnya.
Aziz mengatakan, nantinya keberadaan Lapas Nusa Kambangan akan bisa menampung narapidana dari lapas-lapas di daerah yang melebihi kapasitasnya.
"Lapas Nusa Kambangan nantinya akan menjadi tempat penampung narapidana dari lapas daerah yang sudah 'over capacity'," ucap Aziz.
Sebelumnya, kerusuhan di Lapas Kerobokan yang terjadi Sabtu dini hari (25/6) dipicu oleh aksi BNN bermaksud untuk membekuk narapidana bernama Agus Riyad, namun mendapat perlawanan dari napi yang lain.
Akibat bentrokan itu, sebanyak 18 unit sarana dan prasarana lapas rusak berat yaitu enam wisma, kantor, mushola, komputer, kamera pengintai (CCTV) serta sejumlah fasilitas lainnya.
Akibat kerusakan fasilitas lapas tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp2,89 miliar.(*)
Aziz Syamsuddin Tinjau Lapas Kerobokan Pascakerusuhan
Kamis, 30 Juni 2011 14:28 WIB