Denpasar (Antara Bali) - Ida Bagus Rai, seorang guru sekolah di Yayasan Santo Yoseph Denpasar hampir tertipu oleh ulah oknum yang membuat undian berhadiah satu unit mobil Toyota Inova yang tertera dalam bungkus kopi sachet.
"Saat itu saya membeli satu renteng kopi Torabika yang isinya 10 bungkus di sebuah warung di sekitar Jalan Sempidi, Badung," ujar Ida Bagus Rai kepada Provost jaga di Polda Bali, Jumat.
Kopi yang dibelinya pada Kamis (2/6) itu salah satunya sudah dibuka, dan ketika hendak menuangkan bubuk kopi tersebut, Bagus Rai menemukan sebuah kertas yang berisikan bahwa dirinya adalah pemenang undian berhadiah mobil tanpa diundi.
Dalam kertas tersebut tertulis nomor pemberitahuan 2547/Torabika/IN/03/VIII/2011 tertanggal 7 Januari 2011, dari PT Torabika Eka Semesta Indonesia, lengkap dengan tanda tangan general manager Ferdi Aswan, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs Condro Kirono, Dirjen Pajak Drs Hasan Makmur, dan tanda tangan pengesahan oleh pejabat notaris oleh Binsar Panjaitan.
Penasaran dengan hadiah tersebut, korban kemudian mencoba menghubungi pihak-pihak yang mengadakan undian berhadiah tersebut, namun hasil yang diperoleh korban adalah pembenaran atas undian itu.
"Saya mencoba menghubungi Tedy di nomor 021-37555597, dan 082113788555, dan katanya memang benar saya adalah pemenang hadiah mobil Inova," ujarnya.
Lanjut Bagus Rai, "Tapi kemudian saya diminta untuk mentransfer uang kepada Tedy sebesar Rp4,9 juta yang digunakan untuk biaya administrasi balik nama (BBN) STNK dan BPKB," ungkapnya.
Bagus Rai yang semakin penasaran dengan undian tersebut pun akhirnya mencoba mencari tahu lebih jauh dengan cara mendatangi toko dimana dirinya membeli kopi tersebut.
Seusai mendapat jawaban alamat kantor cabang PT Torabika di Bali dari penjual kopi tersebut, korban lalu mendatangi lokasi kantor cabang itu yang letaknya di seputaran Jalan Bung Tomo, Denpasar.
"Setelah saya cari, ternyata disana tidak ada kantor cabang PT Torabika," katanya.
Iptu I Ketut Risjunarta, salah seorang petugas Provost Polda Bali yang menerima laporan korban penipuan itu mengatakan bahwa kertas undian tersebut tidak benar dan meminta masyarakat agar tidak tertipu.
"Yang dilakukan oleh bapak tadi sudah benar, yakni melapor dan mencari tahu sebelum menjadi korban. Dan kami minta agar m