Denpasar (Antara Bali) - Kehadiran pemusik dan penyanyi Van Randy untuk meramaikan belantika musik pop Bali yang kini semakin berkembang di Pulau Dewata.
"Musik, gamelan, alat musik tradisional Bali serta melukis adalah bagian dari darah dan jiwa saya. Dari tahun 1995 saya sudah bermain musik di bar dan restoran di kawasan wisata Sanur dan Kuta," kata Van Randy di Sanur, Bali, Minggu.
Van Randy yang memiliki nama asli Wayan Bagiarta mengatakan, aktivitas bermusik terus ditekuni dari tahun ke tahun. Menjelang tahun 2000, dirinya mulai menulis lagu dengan "lyrics" bahasa daerah Bali dengan aliran musik pop.
"Lyrics yang saya tulis itu belum direkam dalam bentuk apapun. Saya kemudian membeli komputer dan mempelajarinya. Saya mencoba merekam hasil karya saya dan terciptalah album pertama," ucap pria asal Kampung Lamper, Desa Jagaraga, Kota Mataram ini.
Ia mengatakan, album perdananya lebih banyak instrumental dengan lagu-lagu, seperti Ayu Kelana Dewi, Mogbog, Rindu Menggebu, Trikaya Parisuda dan beberapa nomor lainnya.
Van Randy mengemukakan, setelah memproduksi album pertama secara independen (indie), pihaknya kembali berkarya dengan membuat album kedua pada tahun 2010.
Pada album kedua yang juga digarap sendiri ini, terdapat sepuluh judul lagu baru, antara lain Sebatas Metimpal, I Love You, Liang, Harga Diri dan Lubak.
"Album pertama maupun album kedua sudah saya luncurkan pada 20 Mei 2011 lalu. Hari tersebut bertepatan dengan ulang tahun saya yang ke 42," ujarnya.
Ditanya mengapa dinamakan Van Randy, ia mengatakan, Van Randy diambil dari kata "Pan Randy" yang berarti bapaknya Randy, yang merupakan nama putra pertamanya.
Van Randy menuturkan, untuk penggarapan video klip albumnya, mengambil beberapa lokasi, baik di Bali maupun di Kanada.
"Lagu 'Sebatas Metimpal', video klipnya saya buat di Kanada. Sambil buat video klip sekaligus memperkenalkan lagu pop Bali dan instrumen khas Bali di Kanada," jelas suami dari Penny, seorang wanita asal Kanada.
Untuk promosi lagu hasil karyanya, kata Van Randy, dirinya menggunakan berbagai cara, mulai dari salah satu TV lokal di Bali hingga situs pengungguh video "You Tube".
"Saya hanya ingin meramaikan dunia musik pop di Bali. Saat ini saya belum memikirkan keuntungan dari penjualan album. Jika ada yang berminat membeli CD album saya, bisa langsung hubungi saya, karena saya tidak mendistibusikannya di toko-toko kaset," katanya.(*)