Karangasem (Antara Bali) - Jumlah sapi pengungsi Gunung Agung yang ditampung di posko pengungsian sementara di Desa Nongan, Kabupaten Karangasem, berkurang karena dijual oleh pemiliknya untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di pengungsian.
"Jumlahnya sekarang sudah berkurang 82 ekor dari 297 ekor menjadi 215 ekor karena dijual oleh pemiliknya," kata Staf Penanggungjawab Puskeswan Desa Nongan, Oka Suyasa di posko penampungan hewan sementara di Desa Nongan, Karangasem, Rabu.
Menurut dia, sapi pengungsi yang ditampung di posko penampungan sementara itu dijual sesuai harga pasar dan bukan berdasarkan desakan.
"Pengungsi menjual sapinya karena kebutuhan dan dijual dengan harga normal sesuai harga pasaran," ujarnya.
Petugas peternakan dan relawan juga telah membantu pakan ternak bagi sapi pengungsi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pengungsi.
Selain itu, pengungsi mencari pakan secara mandiri ke kampung halamannya yang di kawasan zona merah rawan bencana pada pagi dan kembali ke pengungsian pada siang hari.
Sementara itu, Mangku Sukra merasa beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga petani tidak menjual ternak murah-murah.
"Awalnya saya pasrah dan sempat meninggalkan ternak di rumah selama beberapa hari dan beruntung ada posko penampungan hewan sementara sehingga sapi saya tidak dijual murah," ujarnya.
Dia mengaku belum sempat menjual ternaknya selama di pengungsian. "Saya belum jual, mungkin nanti kalau sudah kekurangan uang pasti saya jual," ujarnya. (WDY)
Jumlah Sapi Pengungsi Gunung Agung Berkurang
Rabu, 25 Oktober 2017 15:28 WIB