Jakarta (Antara Bali) - Pendekatan musyawarah dan mufakat dalam
menyelesaikan perbedaan pendapat perlu dijalankan oleh semua komponen
bangsa, sehingga keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua
kalangan dan berdampak positif.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, kesamaan
pandangan bahwa musyawarah dan mufakat perlu disosialisasikan kembali
muncul dalam dialog yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal MPR
RI dengan tema "MPR Rumah Kebangsaan" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta,
Rabu.
Dalam dialog dengan subtema Budaya Pancasila, Sekretaris Jenderal
MPR RI Maruf Cahyono menyampaikan bahwa salah satu cara merawat
nilai-nilai dalam Pancasila adalah dengan melalui sosialisasi, sehingga
bisa dipahami oleh semua kalangan.
Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI Muhammad Jafar Hafsah mengatakan
dalam budaya Pancasila, kebersamaan antarmasyarakat untuk mewujudkan
negara kesatuan merupakan sebuah kekuatan.
Ia mengatakan Pancasila yang dilahirkan oleh para pendiri bangsa
merupakan kristalisasi dari budaya dan juga pandangan internasional. "Komponennya ada idealisme, kecerdasan, kejujuran, kebenaran, ketuhanan dan teknologi," katanya lagi.
Dia mengatakan bahwa kehidupan Pancasila dalam praktik
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak dilihat dalam pandangan
sempit. Sedangkan Sekjen MPR RI mengatakan Pancasila merupakan ideologi
terbuka karena pembentukan dan kristalisasi nilainya terbuka untuk
pemikiran semua golongan.
Maruf maupun Jafar sepakat bahwa Pancasila bila diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari akan membawa banyak kebaikan bagi semua orang. (WDY)
MPR: Semua Komponen Bangsa Kedepankan Musyawarah Mufakat
Kamis, 12 Oktober 2017 8:39 WIB