Kuta (Antara Bali) - Pemerintah Amerika Serikat memperkuat kerja sama penerbangan dengan Indonesia, khususnya terkait pengembangan infrastruktur di wilayah timur Nusantara.
"Kami menyambut baik kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam memperkuat kerja sama penerbangan khususnya pengembangan infrastruktur di Indonesia Timur," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr dalam sambutannya pada lokakarya kelompok kerja penerbangan yang digelar di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.
Donovan mengatakan Kementerian Perhubungan RI dan Utusan Amerika Serikat sebelumnya menandatangani nota kesepahaman tahun 2015 untuk membentuk kelompok kerja sektor penerbangan yang diharapkan menjadi wadah dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Dia mengatakan melalui kelompok kerja tersebut, Kedubes AS mengharapkan dapat melanjutkan perluasan hubungan kerja sama komersial di sektor penerbangan.
Menurut Donovan, kelompok kerja tersebut menjadi wadah berbagi pengalaman untuk membangun infrastruktur penerbangan, meningkatkan keamanan penerbangan dan keamanan siber serta menyediakan teknologi inovatif untuk efisiensi dunia penerbangan baik sektor pemerintah dan swasta.
Saat ini, sekitar 40 perusahaan dari Amerika Serikat aktif berpartisipasi dalam kelompok kerja sektor penerbangan RI dan AS itu.
Perusahaan Amerika Serikat tersebut, lanjut dia, memenuhi kualifikasi dalam menghadapi sejumlah tantangan bagi sektor penerbangan di Indonesia yang saat ini tengah tumbuh.
Tantangan tersebut di antaranya pembangunan infrastruktur, modernisasi navigasi udara, keamanan penerbangan dan pengembangan sektor penerbangan yang efisien dan aman.
Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA), lanjut dia, melalui Boeing memberikan bantuan untuk melakukan kajian dalam penerbangan di Indonesia Timur.
Bantuan dari USTDA itu mendukung upaya pemerintah RI dalam meningkatkan keamanan udara dan untuk mendukung pengembangan ekonomi khususnya di Papua dan Maluku.
Bantuan teknis, lanjut dia, akan membantu Ditjen Perhubungan Udara dalam memperbaharui kemampuan navigasi udara dan meningkatkan keamanan serta operasional penerbangan komersial dan nonkomersial.
Boeing membantu Ditjen Perhubungan Udara dan AirNav Indonesia membangun konsep operasi dan implementasi meningkatkan keamanan penerbangan dan praktik navigasi udara.
Lokakarya tersebut dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso serta sekitar puluhan peserta baik dari unsur pemerintah di Indonesia dan maskapai penerbangan.
Selain itu juga dihadiri unsur pemerintah Amerika Serikat seperti Federal Aviation Administration (FAA), USTDA, Departemen Perdagangan Amerika Serikat, dan perwakilan dari 16 perusahaan yang membahan tantangan pengembangan sektor penerbangan di Indonesia Timur. (Dwa)