Amlapura (Antara Bali) - Sebanyak sebelas jenis perlombaan dan kegiatan memeriahkan Festival Subak Karangasem (FSK) yang berlangsung selama tiga hari secara resmi ditutup Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, Sabtu (16/9) malam.
Bupati IGA Mas Sumantri pada kesempatan itu menyerahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada para juara berbagai perlombaan dalam memeriahkan FSK.
Kesebelas jenis lomba tersebut antara lain lomba Carvingpruit juara I diraih Kecamatan Karangasem, lomba merangkai bunga juara pertama diraih Kecamatan Selat.
Lomba Petakut dimenangkan oleh Kecamatan Selat, lomba karya tulis diperoleh Kecamatan Sidemen, lomba stan terbaik Kecamatan Selat, lomba Parade Budaya terbaik Kecamatan Manggis dan lomba Gebogan diperoleh peserta nomor 60.
Lomba Gapoktan juara I Gapoktan Amerta Asih Kecamatan Selat, lomba Subak Abian juaranya Subak Abian Buana Kusuma Kecamatan Kubu, lomba subak sawah juara diraih Subak Sawah Kecamatan Bebandem dan lomba Gapoktan Ternak Sapi dimenangkan oleh Satya Loka Paramasidhi Kecamatan Rendang.
Kegiatan tersebut bertujuan melestarikan subak sebagai warisan budaya dan menumbuhkan sinergi sektor pertanian dengan pariwisata serta mengedukasi petani dan masyarakat dalam penerapan teknologi pertanian.
Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri memberikan apresiasi atas kesuksesan pelaksanaan FSK.
Ia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak, panitia, masyarakat tani, pelaku usaha dan komponen pariwisata mendukung dan berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan FSK 2017.
"Suksesnya penyelenggaraan FSK bukan berarti pekerjaan subak selesai. Ini baru langkah awal. Untuk itu saya minta kepada seluruh jajaran Dinas Pertanian agar terus melakukan evaluasi pada penerapan teknologi yang dilakukan petani," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem I Wayan Supandhi melaporkan, selama tiga hari FSK masyarakat dan petani sangat antusias melihat gelar teknologi.
Masyarakat dan petani setiap hari berkunjung untuk melihat bagaimana sebuah teknologi pertanian itu teraplikasi, dan banyak petani muda tertarik pada alat mesin pertanian seperti mesin menanam padi dan mesin untuk memanen padi.
Demikian pula pelajar juga berkunjung dan mereka senang melihat tanaman-tanaman komoditas pertanian yang beraneka ragam di areal gelar teknologi pertanian.
"Berawal dari rasa senang melihat dan mengenal beraneka macam jenis tanaman pertanian itulah yang nantinya akan menjadi awal bagi generasi muda kita untuk mencintai pertanian," ujar Supandhi. (WDY)
Sebelas Perlombaan Meriahkan Festival Subak Karangasem
Minggu, 17 September 2017 20:10 WIB