Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia mencatat utang luar negeri
Indonesia pada akhir Juli 2017 tercatat sebesar 339,9 miliar dolar AS
atau tumbuh 3,9 persen dibandingkan Juli 2016 (year on year/yoy).
Melalui Statistik Utang Luar Negeri Indonesia BI, yang diumumkan di
Jakarta, Jumat, BI menyebutkan berdasarkan kelompok peminjam,
pertumbuhan tahunan Utang Luar Negeri (ULN) sektor swasta menurun,
sedangkan ULN sektor publik meningkat.
ULN sektor swasta tercatat 165,5 miliar dolar AS atau 48,7 persen
dari total ULN. Angka itu turun 1,2 persen (yoy), atau turun lebih dalam
dibandingkan dengan penurunan pada Juni 2017 yang sebesar 0,7 persen
(yoy).
Sementara itu, posisi ULN sektor pemerintah atau publik pada Juli
2017 tercatat sebesar 174,3 miliar dolar AS atau 51,3 persen dari total
ULN. Angka itu tumbuh 9,2 persen (yoy), atau lebih tinggi dari 7,3
persen (yoy) pada Juni 2017.
Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang tumbuh terkendali
sementara ULN jangka pendek tercatat tumbuh melambat. ULN berjangka
panjang tumbuh 2,6 persen (yoy) pada Juli 2017, sedikit meningkat
dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 2,0 persen
(yoy).
Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 12,6 persen (yoy), lebih
rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 14,3 persen (yoy).
Posisi ULN berjangka panjang tercatat 293,9 miliar dolar AS atau
86,5 persen dari total ULN, terdiri dari ULN sektor publik sebesar 171,5
miliar dolar AS atau 58,3 persen dari total ULN jangka panjang dan ULN
sektor swasta sebesar 122,4 miliar dolar AS atau 41,7 persen dari total
ULN jangka panjang.
Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek tercatat 45,9 miliar
dolar AS atau 13,5 persen dari total ULN, yang terdiri dari ULN sektor
swasta sebesar 43,1 miliar dolar AS dan ULN sektor publik sebesar 2,9
miliar dolar AS.
Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Juli 2017
terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan,
serta listrik, gas dan air bersih (LGA). Pangsa ULN keempat sektor
tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,3 persen.
Bila dibandingkan dengan posisi Juni 2017, pertumbuhan ULN pada
sektor industri pengolahan dan sektor LGA tercatat mengalami penurunan.
Sementara itu, ULN pada sektor keuangan dan sektor pertambangan masih
mengalami kontraksi pertumbuhan.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Juli 2017 tetap sehat
dan terkendali. BI mengklaim akan terus memantau perkembangan utang
luar negeri agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung
pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi
stabilitas makroekonomi. (WDY)
Utang Luar Negeri Indonesia Naik 3,9 Persen Juli
Sabtu, 16 September 2017 10:50 WIB