"Kami masih menunggu alokasi 20 ribu kartu (uang elektronik) dari Jakarta," kata Regional CEO Bank Mandiri Wilayah XI Bali dan Nusa Tenggara R Erwan Djoko Hermawan di Denpasar, Rabu.
Dengan adanya tambahan uang elektronik atau "e-money" itu maka diharapkan jumlah pengguna kartu tersebut bertambah menjadi 25 ribu sebelum Desember 2017.
Seluruh kartu tersebut akan disebar ke perusahaan-perusahaan hingga restoran agar masyarakat mudah ketika bertransaksi di gerbang tol otomatis.
Pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak termasuk kalangan perhotelan dan pemandu wisata agar transaksi nontunai di tol satu-satunya di Bali tersebut berjalan lancar.
Di Bali, bank BUMN itu sudah mencatatkan sebanyak 50 ribu transaksi per minggu di tol sepanjang 12,7 kilometer tersebut.
Tambahan sebanyak 20 ribu kartu "e-money" diprediksi bisa meningkatkan volume transaksi di tol pertama di Indonesia dibangun di atas perairan itu menjadi empat kali lipat.
Saat ini kartu uang elektronik itu dapat diperoleh di kantor cabang Bank Mandiri, Indomaret dan untuk isi ulang dapat dilakukan di mesin transaksi atau EDC yang ada di gerbang tol, kantor cabang Bank Mandiri, Indomaret, ATM nontunai dan ATM tunai bank BUMN itu.
Jasa Marga Bali Tol mencatat pergerakan penggunaan uang nontunai yang meningkat signifikan yakni mencapai 23 persen pada minggu kedua September 2017 atau sekitar 11.200 pengguna dari sekitar 51 ribu volume lalu lintas harian.
Selain lebih praktis dan adanya transparansi keuangan, menggunakan uang elektronik juga membuat pelayanan lalu lintas di jalan bebas hambatan itu lebih lancar dan cepat karena diklaim hanya memakan waktu dua detik.
Sedangkan apabila membayar tol menggunakan uang tunai, membutuhkan waktu 12 hingga 15 detik untuk roda empat. (WDY)