"Pencapaian ini merupakan wujud dari komitmen dan kerja keras seluruh karyawan kami yang selalu bekerja berdasarkan kecintaannya terhadap satwa yang dimiliki," kata Representative Director of Legal and General Affair Agung Santosa di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Jumat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di sela-sela Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (10/8).
Menurut Agung, beberapa satwa langka yang sudah berhasil dikembangbiakan di antaranya adalah owa jawa, jalak bali, binturong, harimau benggala dan beragam satwa lainnya.
Pengelola kebun binatang seluas 10 hektare itu juga melakukan pelepasliaran di antaranya 10 Landak di Kabupaten Tabanan, penyu di Pantai Saba Gianyar dan pelepasliaran rusa di Taman Nasional Bali Barat.
Dengan dinobatkannya "Bali Zoo" sebagai lembaga konservasi terbaik tahun ini, pihaknya berupaya menjaga komitmen dalam pelestarian yang diimplementasikan melalui pengembangbiakan satwa dan pelepasliaran sesuai moto lembaga itu yakni "Love, Conserve and Share".
"Penghargaan yang kami peroleh merupakan suatu kebanggan dan sekaligus tantangan bagi kami untuk terus konsisten memberikan yang terbaik untuk konservasi satwa," imbuh Agung.
Dukungan dari masyarakat, lanjut dia, terkait dengan berbagai jenis pakan satwa yang dipasok dari desa adat setempat juga berperan mengantarkan lembaga konservasi dan edukasi itu meraih penghargaan istimewa dari pemerintah.
Kebun binatang yang terletak di Singapadu, Sukawati Kabupaten Gianyar itu memiliki sekitar 500 koleksi aneka satwa termasuk satwa langka dari Afrika, Asia, India dan asli Indonesia.
Saat ini Bali Zoo mengembangkan Kampung Sumatera yang menjadi rumah bagi satwa dari Sumatera dilengkapi kolam gajah yang diklaim terbesar di Indonesia.(*/Dwa)