Mangupura (Antara Bali) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, Bali, mengharapkan penerbangan langsung (direct flight) dari India menuju Bali ditambah seiring banyaknya permintaan wisatawan dari negara itu.
"Saat kami melakukan promosi ke India, banyak agen perjalanan wisata yang menerima keluhan wisatawan kurangnya penerbangan langsung dari India ke Bali," kata Kepala BPPD Badung IGN Rai Surya Wijaya di Mangupura, Senin.
Dalam upaya memajukan sektor pariwisata dan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Bali, menurut dia perlu mendapat dukungan stakeholder terkait, seperti dukungan Garuda Indonesia yang merupakan maskapai milik Badan Usaha Milik Negara.
"Saya hanya heran, kenapa maskapai `flag carier` Indonesia (Garuda Indonesia) belum mampu mengakomodasi, padahal hal tersebut sudah lebih dahulu dilakukan maskapai Batik Air, Air Asia, dan Singapore Airlines," katanya.
Apalagi faktor muat penumpang (passenger load factor) negara tersebut cukup penuh terisi. "Penerbangan langsung ini sangat diperlukan dalam membawa wisatawan dari negara asalnya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan maskapai Garuda Indonesia dapat melayani penerbangan langsung (direct flight) dari India ke Bali.
"Mungkin karena kendalanya regulasi di pusat sehingga wisatawan India yang akan ke Bali harus turun (transit) di Jakarta. Ini akan lama lagi perjalanannya untuk tiba di Bali," ujarnya.
Pihaknya bersama stakeholder lainnya sudah menyurati kementerian terkait, tetapi keputusan ada di Kementerian BUMN, apakah mau melakukan penerbangan langsung ke negara tujuan pangsa pasar serta mengubah regulasinya terkait transit.
"Saya ingin mengusulkan agar Badung mengadakan pesawat yang nantinya bisa menyasar negara potensial pangsa pasarnya. Kalau punya duit Rp10 triliun dari PAD tiap tahunnya, tentunya itu bisa disisihkan untuk membeli pesawat. Kenapa kita tidak punya pesawat langsung, dengan nama maskapai Badung paradise mungkin," katanya.
Menurut dia, penyisihan pajak hotel dan restoran sangat memungkinkan untuk membeli pesawat, melihat Badung sangat tergantung dari pariwisata dan sudah selayaknya dilakukan.
Sementara Kadisparda Badung Made Badra menerangkan semakin banyak "direct flight" atau penerbangan langsung maka akan semakin bagus untuk citra Bali.
"Selama ini peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali berbanding lurus dengan semakin banyaknya `direct flight` dan `slot time` beberapa maskapai," katanya.
Hal tersebut tidak lepas dari upaya promosi yang dilakukan secara langsung untuk meminta pihak terkait bisa melakukan penerbangan langsung.
"Kami masih menyinergikan agar penerbangan langsung ini lebih banyak lagi menyasar ke negara-negara potensial yang kita lakukan promosi," ujarnya.
Kementerian Pariwisata menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan untuk Bali sebanyak delapan juta wisatawan mancanegara dan 12 juta wisatawan nusantara.
"Saya mengharapkan penerbangan langsung semakin banyak menuju Pulau Bali," katanya. (WDY)