Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry memanfaatkan masa reses selama sepekan dengan menemui konstituen di Kabupaten Buleleng, salah satunya terkait tujuan wisata Desa Wanagiri.
"Masa reses saya isi kegiatan menemui warga masyarakat (konstituen) di sejumlah desa di Kabupaten Buleleng. Termasuk juga memberi masukan tentang wisata Desa Wanagiri," kata Sugawa Korry di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan selama kegiatan tersebut, pihaknya menyelenggarakan dialog dengan kepala desa, bendesa (ketua adat) dan masyarakat Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada untuk membahas pengembangan destinasi wisata di desa tersebut.
Menurut politikus Partai Golkar itu, bahwa kawasan Desa Wanagiri memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata, namun pengembangannya belum diatur secara baik.
"Di kawasan Desa Wanagiri tersimpan potensi yang besar sebagai daerah tujuan pariwisata. Saat ini berkembang sendiri-sendiri atau belum ada pengaturannya. Saya coba reses dengan mengundang Pemprov dan Pemkab Buleleng untuk menyatukan visi," ujarnya.
Ia mengatakan pengembangan destinasi di Wanagiri sudah tentu diawali dengan penyusunan perencanaan induk (masterplan), dukungan regulasi, anggaran dan peran masyarakat atau desa pakraman," ucap mantan Ketua DPD KNPI Bali.
Sugawa Korry lebih lanjut mengatakan dari diskusi yang berkembang dalam reses tersebut, disimpulkan bahwa sangat mendesak dukungan Pemprov Bali berkoordinasi dengan Pemkab Buleleng untuk membuat perencanaan induk pengembangan Desa Wanagiri sebagai daerah tujuan pariwisata yang sangat potensial sehingga pengembangannya tetap memperhatikan aspek kawasan konservasi dan melibatkan masyarakat setempat.
Di samping penyusunan perencanaan induk, kata Sugawa Korry, juga diharapkan dukungan aspek regulasi.
"Sehingga jelas dan tegas hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam konteks pembangunan sarana penunjang pariwisata di kawasan tersebut," katanya.
Ia membeberkan sejumlah destinasi wisata di Desa Wanagiri, di antaranya pemandangan Danau Tamblingan dan Buyan ke arah selatan, pemandangan Kota Singaraja dan laut ke arah utara, agrowisata, "tracking", dan sekarang yang sedang berkembang pesat yakni wisata "selfie".
Di sisi lain, kata dia, di sana juga kawasan konservasi dengan berbagai jenis tumbuhan cemara langka.
"Menurut saya daerah ini berpotensi besar sebagai daerah tujuan pariwisata untuk mendukung pariwisata Bali bagian utara sehingga meningkatkan lenght of stay (lama waktu tinggal) wisatawan di Bali utara. Untuk itu di awal harus ditata dengan `masterplan` yang baik," ucap alumni Doktoral (S-3) Universitas Brawijaya, Jawa Timur.
Lebih lanjut Sugawa Korry mengatakan melalui reses tersebut pihaknya mencoba mencari formulasi pengembagan destinasi wisata di sana.
Ia mengakui, reses menjadi sarana yang efektif untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran untuk warga masyarakat, sebagaimana hasil reses sebelumnya yang dilakukannya di tempat lain di Buleleng.
"Saya coba cari rumusan pengembangan destinasi wisata di Desa Wanagiri melalui reses tersebut. Dengan pola reses seperti ini saya berhasil atasi banjir di Celukan Bawang dengan baik, penangan Pasar Seririt pascaterbakar, pembangunan Monumen Jagaraga dan penyelesaian jembatan Umejero-Pujungan (lintas kabupaten Buleleng-Tabanan," katanya. (WDY)