"Jumlah publikasi ilmiah tingkat internasional kita juga masih kurang, kita harus kerja keras agar jumlah publikasi meningkat. Pembangunan ini agar bisa mendorong riset," kata Nasir sebelum meletakkan batu pertama gedung Fakultas Hukum Unsrat di Manado, Kamis.
Program 7 in 1 meliputi
pembangunan fasilitas baru untuk tujuh universitas di seluruh Indonesia
yang dananya berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Islam (IDB).
Unsrat mendapatkan alokasi program 7 in 1 untuk
membangun fasilitas baru di fakultas hukum, fakultas teknik dan
laboratorium teknik, yang ditargetkan dapat selesai pada November 2018.
Lantaran dana pembangunan didapat dari pinjaman, Nasir meminta sivitas akademika dan masyarakat untuk mengoptimalkan fasilitas tersebut.
Pasalnya, lanjut Nasir, lebih mudah membangun fasilitas daripada merawat dan menggunakannya. Maka dari itu, fasilitas 7 in 1 di Unsrat harus dioptimalkan untuk masyarakat terutama sebagai media melahirkan inovasi dan publikasi ilmiah internasional.
Selain Unsrat, penerima lain dari program 7 in 1 adalah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). (WDY)