"Kami mempunyai komitmen aktif membantu para pelaku UKM di Bali dalam mengembangkan usaha-usaha mereka. Sebagai perusahaan BUMN, salah satu jalur yang kami miliki adalah melalui pengelolaan dana tanggung jawab sosial (CSR)," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi setelah menyerahkan dana kemitraan di gedung Wisti Sabha bandara setempat di kawasan Tuban Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Program emitraan tahap kedua itu diberikan kepada 23 mitra binaan dari beberapa sektor usaha di antaranya sektor pertanian, industri, jasa dan peternakan.
Pelaku usaha tersebut, kata dia, tidak hanya berasal dari sekitar bandara, tetapi mereka juga tersebar di lima kabupaten/kota di Bali.
"Kendala yang sering ditemui oleh para UKM adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usaha mereka. Untuk itu perlu terus didorong agar terus berkembang," tambah Yanus
Sejak dimulainya program CSR pada tahun 1992 hingga Juli 2017, tercatat 1.611 pelaku UKM menjadi mitra binaan dan menerima pinjaman lunak dengan total anggaran yang terserap mencapai Rp42 miliar.
"Bantuan ini sangat membantu kami menjadi lebih mandiri dengan harapan untuk terus dibina agar sampai menuju sukses apalagi dalam menghadapi persaingan global," kata Feny Sri pelaku usaha Jamu-Jamu penerima pinjaman lunak.
Tidak hanya bantuan program kemitraan, manajemen juga telah memberikan dana hibah dalam bentuk bina lingkungan untuk sarana ibadah, sarana umum dan pendidikan di enam wilayah di Bali dengan total dana yang sudah tersalurkan mencapai Rp10 miliar.
Dana hibah berupa bantuan sarana ibadah, sarana umum dan sarana pendidikan sebesar Rp375 juta dibagikan minggu lalu salah satunya kepada Desa Adat Kelan berupa bantuan sarana umum.
"Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Desa Adat Kelan yang mendapat bantuan berupa motor sampah dan pengadaan alat gamelan, harapannya bantuan ini akan terus berlanjut kedepannya," ujar Kelian Banjar Kelan, I Nyoman Sudiasa.(Dwa)