"Saya harapkan banyak tokoh politik dari Buleleng yang maju, sehingga kemungkinan yang menang dan jadi pemimpin Bali ya dari Buleleng," katanya setelah berbicara dalam seminar di salah satu kampus negeri di Kota Singaraja, Sabtu.
Menurut tokoh yang akrab disapa Demer itu, Buleleng harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah provinsi karena selama ini masih dirasakan tertinggal dari wilayah lain di Bali Selatan.
Buleleng, kata dia, sebenarnya memiliki potensi luar biasa, namun kurang dikelola dengan baik, terutama sektor-sektor vital, yang dikembangkan ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu perlu pemimpin dari Buleleng dan suara dari Buleleng sangat menentukan kemenangan calon yang akan bertanding nanti," tutur tokoh politik asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Sumarjaya Linggih pun menegaskan pihaknya masih berniat maju dalam Pilgub mendatang entah sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.
"Kita lihat hasil survei nanti seperti apa. Saya pun tidak mau gegabah. Suara Golkar adalah suara rakyat. Begitu juga sebaliknya, suara rakyat adalah suara Golkar," terang dia.
Pihaknya pun tidak ingin berkomentar banyak mengenai rekomendasi calon gubernur dari DPP Partai Golkar kepada Ketut Sudikerta yang notabene kini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.
"Survei nanti pada Agustus mendatang yang menentukan. Yang saya ketahui bahwa survei akan dilakukan nanti pada Agustus. Jadi apapun masih bisa terjadi," jelas dia. (WDY)
Buleleng, kata dia, sebenarnya memiliki potensi luar biasa, namun kurang dikelola dengan baik, terutama sektor-sektor vital, yang dikembangkan ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu perlu pemimpin dari Buleleng dan suara dari Buleleng sangat menentukan kemenangan calon yang akan bertanding nanti," tutur tokoh politik asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Sumarjaya Linggih pun menegaskan pihaknya masih berniat maju dalam Pilgub mendatang entah sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.
"Kita lihat hasil survei nanti seperti apa. Saya pun tidak mau gegabah. Suara Golkar adalah suara rakyat. Begitu juga sebaliknya, suara rakyat adalah suara Golkar," terang dia.
Pihaknya pun tidak ingin berkomentar banyak mengenai rekomendasi calon gubernur dari DPP Partai Golkar kepada Ketut Sudikerta yang notabene kini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.
"Survei nanti pada Agustus mendatang yang menentukan. Yang saya ketahui bahwa survei akan dilakukan nanti pada Agustus. Jadi apapun masih bisa terjadi," jelas dia. (WDY)