Denpasar (Antara Bali) - Ratusan warga masyarakat Desa Pande Bujaga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu, mulai menyiapkan prosesi penyucian benda sakral "pratime" dan keris pusaka menuju sumber mata air (beji) di jurang tepi Sungai Jinak, 80 km ke arah timur Denpasar.
Kegiatan "Melasti" yang melibatkan sebagian besar warga setempat itu mengawali proses perayaan Tumpek Landep, persembahan khusus yang ditujukan untuk semua jenis benda yang berbahan baku dari besi, tembaga, perak dan emas.
Penyucian benda-benda sakral di sumber mata air pada tepi jurang yang terjal di Sungai Jinah yang membatasi wilayah Kabupaten Karangasem bagian barat dengan Kabupaten Bangli bagian timur itu diiringi alunan gong, instrumen musik tradisional Bali.
Warga masyarakat pengiring juga mengalunkan tembang surgawi, dan iring-iringan menuju tempat pembersihan (penyucian) benda sakral sejauh 1,5 km tampak bergerak dengan cukup hati-hati, mengingat jalan yang dilalui cukup sulit, karena sumber mata air (beji) berada di daerah lembah yang diapit tebing cukup terjal.
Wartawan ANTARA dari Desa Bujaga, Rendang Kabupaten Karangasem melaporkan, iring-iringan umat yang mengusung "pratime" serta kelengkapan upacara, tampak begitu semarak dan indah ketika menyusuri jalan setapak yang berliku, di bagian sisi tebing curam lebih 1.000 meter.
Sementara dari kejauhan di bawah sana tampak aliran sungai Jinah yang jernih meliup-liup di kawasan perbatasan wilayah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli itu.
Sekretaris Mahasemaya Dadia Pande Bujaga, Pande Gede Widana, menjelaskan, kegiatan spiritual Tumpek Landep kali ini, seperti biasa dilakukan selama dua hari untuk persembahyangan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai Dewa untuk benda-benda yang terbuat dari bahan baku besi.
Pada awalnya, Tumpek Landep hanya diperuntukkan upacara benda tajam (landep), namun perkembangan belakangan berdasarkan petunjuk sastra agama ditemukan bahwa, untuk upacara persembahan dari besi untuk berbagai jenis peralatan, termasuk mobil, komputer dan televisi.
Upacara selanjutnya digelar di Pura Penataran Pande Bujaga, antara lain persembahyangan bersama yang akan dipimpin Jero Mangku Pande Made Thastra.
Umat Hindu Dharma di Bali dalam waktu yang bersamaan merayakan hari Tumpek Landep, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang berbahan baku besi, perak, tembaga dan jenis logam lainnya.
Kegiatan ritual yang menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan dipersembahkan untuk berbagai jenis alat produksi dan aset.(*)