"Tahun ini kami berhasil mengembangbiakkan singa dan harimau sehingga ini akan menjadi daya tarik wisatawan," kata Public Relations Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Singapadu, Gianyar, Minggu.
Emma mengatakan bayi singa benggala saat ini sudah berusia 1,5 bulan dan bayi harimau sumatera berusia tiga bulan yang keduanya sudah siap menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Ia mengharapkan bertambahnya satwa langka tersebut menjadi ajang edukasi bagi pengunjung khususnya generasi muda untuk ikut menjaga kelestarian alam.
Nantinya pengelola setempat juga akan membuka wahan Kampung Sumatera yang khusus menampilkan satwa-satwa khas daerah tersebut seperti harimau dan gajah.
"Di kampung Sumatera ada kolam gajah terbesar dan pengunjung bisa lebih dekat karena ada foto bareng orangutan, anak harimau dan satwa jinak lain," imbuhnya.
Menurut Emma, tingkat kunjungan ke wahan edukasi satwa dan rekreasi itu melonjak saat libur panjang Lebaran.
Lonjakan kunjungan bahkan mencapai lebih dari 100 persen jika dibandingkan rata-rata kunjungan hari biasa yang mencapai sekitar 700 orang kini menjadi 1.500 hingga 2.000 orang.
"Rata-rata tiap tahun kunjungan naik 50 hingga 100 persen karena ada inovasi baru dan atraksi," ucapnya.
Sebagian besar pengunjung berasal dari Australia, India dan beberala negara di benua Eropa serta wisatawan domestik dari sejumlah kota di Tanah Air.
Di kebun binatang Bali itu, lanjut dia, memiliki sekitar 500 koleksi satwa dari 80 spesies endemik dari Indonesia, Afrika dan Asia.(Dwa)