Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan jumlah warga miskin dapat terus berkurang seiring dengan dana Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) yang telah dilaksanakan pemprov setempat.
"Penurunan jumlah keluarga miskin dari 700 KK menjadi 402 KK sudah bagus, namun jika melihat kondisi wilayah Bukian ini yang bisa dibilang sangat subur seharusnya jumlahnya bisa ditekan lagi serendah-rendahnya, kalau bisa maksimal 100 KK saja," kata Pastika saat mengadakan kunjungan kerja ke Desa Bukian, Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Dalam kesempatan tersebut, Pastika menyampaikan apresiasinya atas kinerja kepala desa serta pengelola BUMDes sehingga bantuan dana Gerbangsadu sebesar Rp1,02 miliar yang diterima pada 2015 dapat memberi manfaat yang optimal bagi penurunan jumlah keluarga miskin yang ada di desa tersebut.
Meskipun demikian, dia tetap meminta para perangkat desa untuk bekerja lebih keras lagi sehingga jumlah KK miskin tersebut mampu ditekan serendah-rendahnya.
Oleh karena itu, Pastika meminta agar keluarga miskin yang tersisa sebanyak 402 KK tersebut segera dicari penyebab kemiskinannya dan diupayakan solusi yang tepat sehingga nantinya jumlah keluarga miskin di Desa Bukian menjadi berkurang dan nantinya diharapkan tidak ada lagi keluarga miskin di desa tersebut.
Bukan hanya itu, keberhasilan Program Gerbangsadu nampaknya juga memengaruhi sisi kreativitas dari masyarakat Desa Bukian.
Hal ini dibuktikan dengan suksesnya Kelompok Teknologi Tepat Guna Cipta Karya Desa Bukian menciptakan mesin pompa air tanpa menggunakan listrik atau BBM dan hanya menggunakan sistem kincir.
Dia berpandangan terobosan itu sangat bagus dan layak untuk diberikan apresiasi dan ke depan ia mengharapkan alat tersebut mampu memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang kesulitan air.
"Nanti ini kita bisa coba di Nusa Penida di Guyangan itu, bisa mengurangi biaya dan ramah lingkungan, nanti kita sama-sama akan tinjau dan mencoba alat itu di sana," katanya.
Dalam kunjungan itu, Pastika juga meminta agar aparat desa serta pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih kepada para lansia kurang mampu dan telantar, mengingat keberadaan mereka memerlukan bantuan serta perhatian dari pemerintah. Ke depan, Pemerintah Provinsi Bali juga akan menambah penganggaran bagi kaum lansia telantar di Bali.
"Kita beri perhatian khusus kepada para lansia terlebih lagi jika lansia tersebut telantar dan tidak mampu. Koordinasikan dengan baik antara pemerintah desa, kabupaten dan provinsi bantuan bagi para lansia tersebut, jangan sampai mereka hidupnya telantar," ujarnya.
Sementara itu Perbekel Desa Bukian I Made Junarta yang turut mendampingi Gubernur Bali dalam kunjungan tersebut menyampaikan bahwa BUMDes yang ia kelola telah berkembang dengan baik.
Dengan dana Gerbangsadu yang dikelola BUMDes, pihaknya telah mampu mebangun beberapa usaha meliputi unit simpan pinjam, koperasi keliling, serta beberapa UMKM yang dikelola secara langsung oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus berusaha mengembangkan dana Gerbangsadu dalam upaya mengentaskan KK miskin yang ada di desanya. Junarta juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memberikan bantuan Gerbangsadu dan terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakatnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungan itu juga dilakukan penyerahan bantuan sembako kepada para lansia di desa tersebut yang diserahkan langsung oleh Gubernur Bali. (WadY)