Denpasar (Antara Bali) - Ratusan keris pusaka milik kerajaan di Bali dan Pulau Jawa dipamerkan di Denpasar pada 4-6 Mei 2001 dalam rangkaian Hari Raya "Tumpek Landep" yang jatuh pada Sabtu (7/5) mendatang.
"Keris pusaka yang ditampilkan dalam pameran tersebut sebanyak 150 buah, berasal dari wilayah Bali, Mataram, Surabaya dan Malang, Jawa Timur," kata Kasubag Humas Pemkot Denpasar Dewa Gede Rai di sela-sela pembukaan pameran yang dipusatkan di depan Museum Bali di Denpasar, Rabu sore.
Dia mengatakan, koleksi keris pusaka dalam ajang tahunan yang sudah berlangsung ketiga kalinya itu tidak hanya berasal dari warisan beberapa kerajaan yang ada di Tanah Air, tetapi juga milik perorangan.
Selain itu, ada pula keris pusaka yang merupakan barang koleksi beberapa pejabat pemerintahan di ibu kota Provinsi Bali yang umurnya mencapai ratusan tahun.
Jumlah koleksi keris yang dipamerkan pada tahun ini meningkat sekitar 20 persen dibandingkan 2010 yang berjumlah sebanyak 120 benda pusaka.
"Keris pusaka yang dipamerkan itu dipercayai memiliki berbagai kekuatan yang bermanfaat bagi pemiliknya," ujarnya menjelaskan.
Dewa Rai mengatakan, keris-keris pusaka tersebut pada Hari Raya "Tumpek Landep" akan dipermandikan menggunakan air suci yang telah mendapatkan mantra-mantra atau doa.
Selain keris, tambahnya, pada hari raya yang jatuh setiap 210 hari kalender Bali itu, perabotan yang berbahan dari besi/logam juga akan disucikan oleh umat Hindu.
"Filosofi dari salah hari raya umat Hindu itu adalah untuk mengasah ketajaman pikiran, sesuai dengan makna 'landep' yang berarti tajam," katanya.
Makna dari hari penyucian benda logam itu, diharapkan umat Hindu bisa mengasah ketajaman pikiran dan kemampuan untuk berbuat hal yang lebih baik.
Sementara pada pameran keris itu, ujar Dewa Rai, digelar juga bursa penjualan keris oleh 30 pedagang dari Bali dan luar Pulau Dewata. Keris yang dijual itu beragam bentuk dan jenis dari yang berumur tahunan sampai puluhan tahun.(*)