Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan meminta perbankan di Bali untuk memonitor dan mengawasi ketersediaan uang dan pelayanan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) menghadapi libur panjang Lebaran 2017.
"Jangan sampai ada ATM kosong atau ATM mengalami gangguan, mereka harus monitor dengan baik agar pelayanan berjalan 24 jam," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Rabu.
Selain memastikan ketersediaan uang di ATM, OJK juga meminta perbankan menyiapkan sistem keamanan yang memadai untuk menghindari tindak kejahatan.
Zulmi juga meminta selain ATM, bank juga memperhatikan aktivitas transaksi keuangan dalam jaringan atau "internet banking".
Aktivitas perbankan selama libur panjang Lebaran akan buka terbatas dengan layanan terbatas di beberapa bank dan cabang tertentu saja setidaknya selama Sabtu (24/6) hingga beroperasi penuh kembali pada Senin (3/7).
"Meskipun kantor tidak buka tetapi layanan menggunakan ATM, internet banking bisa tetap dijalankan," katanya.
Beberapa bank di Bali telah mengatur jadwal di sejumlah cabangnya untuk tetap buka di hari-hari tertentu dengan pelayanan yang dibuka terbatas.
Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya membuka layanan terbatas menghadapi libur panjang Lebaran 26 Juni-2 Juli 2017 di beberapa kantor cabang dan gerai di Denpasar, Singaraja dan Badung.
Bank pelat merah itu menyiapkan kebutuhan uang tunai sekitar Rp500 miliar atau meningkat sekitar 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Bali selama Ramadhan serta dalam menyambut libur Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB, NTT Putu Bagus Kresna mengatakan persediaan uang tunai tersebut selain untuk kebutuhan ATM juga disiapkan untuk melayani kebutuhan uang pecahan kecil masyarakat.
Dia menjelaskan sekitar 80 persen persediaan uang tunai tersebut untuk menunjang operasional 435 ATM tarikan tunai di Bali. (WDY)
OJK Bali Minta Perbankan Monitor ATM
Rabu, 14 Juni 2017 15:30 WIB