Mangupura (Antara Bali) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Kota Denpasar, Bali, menemukan satu sampel makanan yang mengandung boraks atau formalin saat melakukan inspeksi mendadak di Perumahan Dalung Permai, Kabupaten Badung, Selasa.
"Dari 36 sampel makanan berbuka puasa (takjil) yang kami periksa, hanya satu sampel mengandung boraks terdapat pada kerupuk beras bercampur kedelai," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar Dra Endang Widowati di Denpasar.
Untuk 35 sampel makanan takjil lainnya seperti roti kukus, bubur sumsum, jajan apem, jenil konji, laklak pikang, aromanis, ikan goreng, ikan teri, pepes ikan/pindang, tahu, bakso, saos, jelly jell, lontong dan lemper aman dari kandungan zat berbahaya seperti pewarna makanan berbahaya atau Rhodamin B.
"Boraks sangat tidak dianjurkan dicampur di dalam makanan yang dikonsumsi masyarakat," katanya.
Untuk makanan olahan krupuk yang mengandung boraks ini, kata dia, akan dilakukan tindak lanjut untuk mengimbau pedagang yang menjual kerupuk ini agar mengembalikan kepada si penjual.
Kemudian, BBPOM Denpasar bersama Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, akan menelusuri tempat makanan olahan krupuk ini diproduksi.
"Karena saya meyakini pedagang yang menjual kerupuk ini pasti beli dari produsen krupuk," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memilih makanan yang sehat. "Memang sering kami temukan bahan makanan yang mengandung boraks sering terdapat pada kerupuk beras," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Ketut Karpiana menambahkan, apabila masyakat menemukan kerupuk beras yang berisi kedelai agar tidak dikonsumsi.
"Untuk itu, kami bersama BBPOM akan menelusuri asal pembuatan kerupuk ini dan menyarankan pembuat krupuk ini agar tidak memproduksinya lagi," katanya.
Apabila produsen krupuk ini masih membandel akan diberikan sanksi tegas dengan mencabut izin usahanya. "Kami juga akan bekerjasama dengan Kepala Desa, Lurah dan Kepala Lingkungan setempat untuk memantau tempat usaha itu apakah masih membandel juga atau tidak," ujarnya. (WDY)
Video oleh I Made Surya