Washington (Antara Bali) - Lebih dari dua miliar anak dan orang dewasa,
atau sepertiga penduduk dunia, sekarang ini mengalami kelebihan berat
atau kegemukan, demikian satu studi yang disiarkan pada Senin (12/6).
Studi itu memperlihatkan prevalensi kegemukan telah berlipat-ganda
sejak 1980 di lebih dari 70 negara dan terus bertambah di sebagian besar
negara lain.
Di dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan
data dari 195 negara dan wilayah untuk memperkirakan kecenderungan
dalam kasus kelebihan berat atau kegemukan dan berkaitan dengan masalah
kesehatan serta kematian.
Dari empat juta kematian yang disebabkan oleh kelebihan berat pada
2015, hampir 40 orang kematian terjadi di kalangan orang yang indeks
massa tubuhnya (BMI) jatuh di bawah ambang yang dianggap "kegemukan".
Temuan itu merupakan "krisis kesehatan masyarakat global yang
meningkat dan mengganggu," kata para penulis studi tersebut --yang
diterbitkan di The New England Journal of Madicine.
Hasil dari studi itu dilandasi atas data dari studi Global Burden of
Disease baru-baru ini --upaya ilmiah yang sistematis untuk mengukur
luasnya kerugian kesehatan akibat semua penyakit besar, cedera dan
faktor resiko berdasarkan usia, jenis kelamin, dan populasi.
Studi itu mendapati kelebihan berat mempengaruhi 2,2 miliar anak dan
orang dewasa di seluruh dunia pada 2015, termasuk hampir 108 juta anak
dan lebih dari 600 juta orang dewasa dengan BMI melebihi 30, ambang
batas buat kegemukan, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Selasa siang.
Walaupun prevalensi kegemukan di kalangan anak-anak lebih rendah
dibandingkan dengan di kalangan orang dewasa, kenaikan angka kegemukan
pada anak-anak tersebut di banyak negara lebih banyak dibandingkan
dengan angka kenaikan pada orang dewasa, katanya.
BMI dihitung sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam
meter persegi. BMI antara 19 dan 24 dipandang sebagai normal dan sehat,
sedangkan BMI antara 25 dan 29 kelebihan berat, dan BMI di atas 30
dipandang kegemukan.
Di antara 20 negara yang berpenduduk paling padat, tingkat kegemukan
paling tinggi di kalangan anak-anak dan orang dewasa muda ialah di
Amerika Serikat dengan hampir 13 persen; Mesir berada di posisi teratas
buat kegemukan di kalangan orang dewasa dengan sebanyak 35 persen. Angka
paling rendah ialah di Bangladesh dan Vietnam, masing-masing, satu
persen.
Tiongkok dengan 15,3 juta dan India dengan 14,4 juta memiliki jumlah
paling banyak anak-anak yang kegemukan; Amerika Serikat dengan 79,4
juta dan Tiongkok dengan 57,3 juta memiliki angka tertinggi orang dewasa
yang kegemukan pada 2015.
"Orang yang tak peduli dengan penambahan berat melakukan itu dengan
resiko sendiri --resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes,
kanker dan kondisi lain yang mengancam nyawa," kata penulis studi itu
Christopher Murray, Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation
di University of Washington, di dalam satu pernyataan. (WDY)
Studi Menyebutkan Sepertiga Penduduk Dunia Alami Kegemukan
Selasa, 13 Juni 2017 12:49 WIB