Jakarta (Antara Bali) - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengatakan media "mainstream" atau media arus utama
memiliki tugas besar dalam pemilu, salah satunya menjadi peredam gejolak
politik untuk menciptakan suasana kondusif.
"Sejak enam bulan terakhir, riuh politik terjadi. Walaupun sekarang
sudah reda, tapi sebentar lagi akan mulai naik kembali karena akan ada
Pilkada serentak 2018, kemudian Pemilu serentak 2019 juga," kata Gatot
Nurmantyo di Balai Sudirman, Jakarta, Senin.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini menjelaskan dari
pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017, dapat dilihat menguatnya gejolak
politik salah satunya disebabkan karena penggunaan media sosial yang
keliru.
"Media sosial sangat berperan, bahkan sangat mencemaskan. Dalam
kondisi kekinian, kita jadi sulit membedakan produk jurnalistik dan
opini," tutur dia.
Terkait dengan itu, Panglima TNI menilai dalam konteks kepemiluan,
media arus utama kemudian perlu bersaing dengan media sosial, untuk
menjadi "pendingin" bagi masyarakat. Gatot meyakini dengan tetap menghadirkan berita-berita yang aktual
dan dapat dipertanggungjawabkan, media arus utama akan tetap menjadi
rujukan utama bagi masyarakat, dalam mencari kebenaran informasi. (WDY)
Panglima: Media Redam Gejolak Politik dalam Pemilu
Selasa, 13 Juni 2017 8:00 WIB