Tasikmalaya (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo hari ini membagikan
2.553 sertifikat lahan dan tanah kepada warga Jawa Barat di Tasikmalaya
sebagai bagian dari program reforma agraria pemerintah.
"Jadi
yang namanya sertifikat ini adalah tanda bukti hak hukum lahan tanah
yang Bapak, Ibu miliki," kata Presiden di Balai Kota Tasikmalaya, di
tengah warga yang telah menantinya sejak
pagi.
"Banyak terjadi di daerah-daerah, sengketa tanah antara
individu dengan individu, orang dengan orang, orang dengan perusahaan,
orang dengan pemerintah, tapi masyarakat kadang salah dalam hal sengketa
karena tidak memiliki sertifikat," katanya.
Ia mengatakan di
seluruh Indonesia ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikasi
tapi baru 46 juta bidang tanah yang sertifikatnya sudah diterbitkan.
"Oleh sebab itu saya perintahkan kepada menteri agar tahun ini
minimal lima juta diberikan kepada rakyat, tahun depan tujuh juta, tahun
depan sembilan juta supaya masalah sengketa tadi bisa rampung,"
katanya.
Di Jawa Barat tercatat ada 19 juta bidang tanah/lahan yang harus
disertifikasi namun baru enam juta yang mendapat sertifikat.
"Bapak Ibu senang enggak pegang ini," tanya Presiden kepada warga
yang menerima sertifikat tanah, dan dijawab "senaang" oleh warga yang
hadir.
Ia juga menceritakan perasaannya ketika pertama memiliki sertifikat sebidang tanah setelah 12 tahun menanti.
"Waktu saya pegang, dapat sertifikat betul-betul hati saya seneng,
tenteram, karena ini hak hukum yang sudah saya pegang. Ada orang yang
'ah itu punya saya'. Wah enggak bisa 'itu punya saya', itu tandanya
namanya jelas alamatnya jelas, meter perseginya jelas," katanya.
Pesan
Presiden berpesan kepada warga penerima sertifikat agar menyimpan
sertifikat mereka dengan baik dan mengkopi dokumen itu supaya mudah
mengurusnya kembali jika karena satu dan lain hal suatu saat dokumen itu
hilang.
"Dipakai agunan jaminan ke bank boleh-boleh saja. Tapi hati-hati
kalau akan pinjam uang ke bank, saya titip dihitung yang betul,
dikalkulasi yang benar, karena waktu nerima itu enak ya kan? Yang sulit
mengembalikan, mengangsur, mencicil itu sulit," katanya.
Presiden juga berpesan kepada warga untuk menghargai perbedaan dan menjaga persatuan.
"Kita ini saudara, kalau pilpres, pilgub, pilbup, pilihan wali kota
itu kan hanya lima tahun sekali. Waktu ada gubernur pilih, presiden
pilih, bupati pilih, setelah itu kita kumpul sebagai saudara," katanya.
"Jangan
sampai dengan tetangga gesekan gara-gara pilihan bupati, gubernur,
pilpres, ndak! Kita ini saudara harus semua rangkulan negara besar,"
katanya. (WDY)
Presiden Bagikan 2.500 Lebih Sertifikat Tanah di Tasikmalaya
Jumat, 9 Juni 2017 14:58 WIB