Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cok Pemayun menyatakan sependapat dengan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw bahwa radikalisme bisa menimbulkan disintegrasi dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Kini telah terjadi gerakan yang mengarah kepada sikap radikalisme yang harus dicegah," kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara dalam kunjungan kerja ke Bali yang diterima Sekda Bali Cok Pemayun di Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis.
Menurut Wagub Sulut Steven Kandouw, pencegahan radikalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, namun seluruh elemen bangsa, karena itu keterlibatan aktif elemen masyarakat memiliki kontribusi besar dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Persatuan bangsa adalah hal penting yang perlu dijaga bersama. Jangan biarkan ada oknum-oknum tertentu merusak sendi-sendi kebhinnekaan yang terjalin erat saat ini," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Bali Cok Pemayun yang mewakili Gubernur Made Mangku Pastika menyatakan bahwa NKRI adalah kedaulatan bangsa Indonesia yang harus senantiasa dijaga dan dipertahankan.
Keberagaman yang ada di Indonesia dengan berbagai budaya dan suku bangsa serta etnis dan agama akan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan sekaligus prinsip negara yang dapat merajut kesatuan dan persatuan bangsa.
Didampingi Asisten Administrasi Umum I Gusti Ngurah Alit, Sekda Cok Pemayun juga menyampaikan bahwa fenomena radikalisme dapat ditangkal dengan kembali kepada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI.
"Menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita kembangkan sikap toleransi dan tolak sikap radikalisme, jangan mudah terhasut," tuturnya.
Hal itu sangat penting lebih-lebih Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia sangat menghormati keanekaragaman dan mengembangkan sikap toleransi.
Cok Pemayun juga berharap Bali sebagai daerah yang notabene luas wilayahnya kecil dapat memberi vibrasi positif bagi upaya memperkuat semangat kebhinnekaan demi keutuhan NKRI. (WDY)