Denpasar (Antara Bali) - Penguatan kebhinnekaan diyakini mampu menangkal terorisme, kata dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Moh Yazid Afandi.
"Motto Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Manggrua yang terdapat dalam khazanah budaya Nusantara memiliki kekuatan yang sempurna untuk menangkal radikalisme," ujarnya di Denpasar, Minggu.
Yazid bersama dua rekannya Wahid Muhtaram dari UIN Sunan Kalijaga dan I Wayan Gede Suryatartha dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar memublikasikan hasil penelitiannya berjudul "Narasi dan Politik Identitas: Pola Penyebaran serta Penerimaan Radikalisme dan Terorisme di Bali".
Penelitian yang dilakukan selama bulan puasa di Bali itu telah disosialisasikan kepada masyarakat luas di Bali sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi berbagai ancaman.
Yazid memaparkan bahwa motto yang tertera di lambang Garuda itu menunjukkan bahwa warisan budaya menyemai keterbukaan masyarakat Bali untuk hidup berdampingan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
"Keyakinan umat Hindu terhadap keberadaan Tuhan merupakan tuntunan yang selalu mengingatkan keterkaitan antara karma (perbuatan) dan pahala (akibat) sekaligus menuntun perilaku manusia ke arah Tri Kaya Parisudha (tiga perbuatan)," ujarnya.
Ketiga perbuatan itu, jelas dia, meliputi berpikir (manacika), berkata (wacika), dan perbuatan (kayika) yang baik. "Ketiga unsur itu dalam kehidupan masyarakat Bali menjadi prinsip yang mengantarkan mereka hidup dalam kendali dan berpegang teguh pada nilai adat," ujarnya. (M038)