Jakarta (Antara Bali) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat
(Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Teujeh membenarkan empat prajurit
TNI AD meninggal dunia dan delapan prajurit mengalami luka-luka akibat
kecelakaan saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di
Natuna, Kepulauan Riau, Rabu.
"Pimpinan TNI Angkatan Darat menyampaikan rasa belasungkawa yang
sedalam-dalamnya atas gugurnya empat prajurit terbaik TNI AD dalam
insiden kecelakaan latihan di Natuna, beberapa saat yang lalu. Semoga
almarhum husnul khatimah dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan
ketabahan," kata Kadispenad saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi dalam latihan pendahuluan
PPRC TNI yang dilaksanakan pada Rabu sekitar pukul 11.21 WIB. Ketika
itu, salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang
sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas
elevasi, sehingga tidak dapat dikendalikan.
"Akibatnya, empat orang meninggal dunia dan delapan prajurit
lainnya dari satuan Yon Arhanud I Kostrad mengalami luka-luka karena
terkena tembakan. Saat ini para korban sedang dievakuasi ke rumah sakit
terdekat," katanya.
Saat ini, lanjut dia, pihak TNI sedang melakukan investigasi
mendalam tentang kejadian tersebut, latihan PPRC puncaknya rencananya
akan dilaksanakan pada Jumat (19/5), yang akan dihadiri oleh Presiden
Joko Widodo.
Berdasarkan informasi yang diperoleh empat orang yang meninggal
itu, yakni Komandan Baterai (Danrai) Kapten Arh Heru Bayu, Pratu Ibnu
Hidayat, Pratu Marwan, dan Praka Edy. Sementara prajurit luka-luka,
yakni Pratu Bayu Agung, Serda Alpredo Siahaan, Prada Danar, Sertu B
Stuaji, Serda Afril, Sertu Blego Switage, Pratu Ridai Dan Pratu Didi
Hardianto. (WDY)
Empat Prajurit Gugur Saat Latihan PPRC TNI
Rabu, 17 Mei 2017 21:05 WIB