Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, mengatakan,
pemerintah akan mengajukan beberapa proposal proyek infrastruktur
strategis ke China.
"Kita memang berpikir bekerja sama dengan mengajukan beberapa
proposal berkaitan proyek infrastruktur, kegiatan-kegiatan pembangunan
kereta api dan pembangunan pelabuhan, terutama di titik titik strategis
yang kita rencanakan sebagai poros internasional, khususnya di Manado
dan Sumatera Utara," kata Sumadi, di Jakarta, Rabu.
Sumadi menjelaskan usai pembukaan Konferensi Tingkat Menteri
Asosiasi Lingkar Samudera Hindia (IORA) ke-2 tentang Ekonomi Biru, di
Hotel Pullman, Jakarta, bahwa sinergi penyiapan proposal-proposal yang
akan diajukan di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Maritim,
Luhut Panjaitan.
"Jadi bisa satu tempat bisa kereta api, bisa ada pelabuhannya, bisa
ada pariwisatanya, kawasan industrinya, proyek energi, nah, sehingga
paket-paket itu bisa menarik dan fokus pada pengembangan daerah yang
bisa kita andalkan di masa mendatang," kata Sumadi.
Sementara itu, khusus proposal Kementerian Perhubungan, mereka
fokus pada konektivitas baik darat, laut, maupun udara, salah satunya
pembangunan pelabuhan di Manado, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.
Potensi investasi yang bakal masuk sangat besar jika proposal Indonesia disetujui China melalui kerja sama One Belt One Road-nya
China. Bahkan menurut dia, dapat menutupi kekurangan APBN yang hanya
mampu membiayai sekitar 30 persen proyek infrastruktur.
Dia ungkap kisaran nilai investasi yang diajukan, yaitu sekitar Rp120 triliun.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam Forum Ekonomi OBOR
China, di Beijing, 14 Mei 2017, yang juga akan dihadiri pemimpin dari
138 negara. Turut dalam rombongan adalah Panjaitan, Sumadi, dan Menteri
Luar Negeri, Retno Marsudi. (WDY)
Indonesia Ajukan Proposal Infrastruktur ke China
Rabu, 10 Mei 2017 15:20 WIB