Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan, keberadaan ilmu teknologi (IT) terus berkembang pesat, karena itu pihaknya berupaya mendorong iklim positif bagi pengusaha di sektor protokol internet (IP Adress).
"Kami sangat mendorong bagi perusahaan IP tersebut untuk melakukan langkah terobosan dan inovasi, sehingga nantinya dapat memberi pengetahuan dan nilai tambah kepada warga masyarakat," kata Jamalul di sela Rakernas APJII di Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan pengguna internet di Indonesia berkembang sangat pesat, dan boleh dikatakan sudah menyamai dengan negara lainnya di ASEAN.
"Tapi hal tersebut harus ditingkatkan kemampuannya dan didukung juga provider yang bergerak dalam jasa internet (jasa data)," ujarnya yang didampingi Ketua Panitia Rakernas APJII, Bayu Setia Hardianto, serta pengurus lainnya.
Menurut Jamalul, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar dan seharusnya merupakan pasar potensial bagi penyelenggara jasa internet tersebut.
"APJII bertugas melakukan pengelolaan penomoran Protokol Internet (IP Address) di wilayah Indonesia, dan juga merupakan National Internet Registry (NIR) Indonesia di bawah Asia Pasific Network Information Center (APNIC) yang berpusat di Australia," ucapnya.
Jamalul lebih lanjut mengatakan keberadaan "Open Policy Meeting (OPM"), merupakan salah satu sarana guna memberikan informasi dan perkembangan IP Address kepada seluruh anggotanya yang berjumlah sekitar 800 lebih dari berbagai bidang usaha dan institusi juga akan dihimpun berbagai masukan dari seluruh anggota.
Ditanya soal tarif data internet dari provider telepon seluler, Sekretaris Jenderal IPJII Hendri Kasyfi Soemartono mengatakan soal tarif itu regulasinya ada pada pemerintah dan dari provider itu sendiri.
"Dalam hal ini (APJII) tidak mengurus sampai urusan teknis harga data. Yang kami bahas dalam pertemuan ini (Rakernas) adalah membahas salah satunya mengenai IP Address serta anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) APJII tersebut," ujarnya.
Hendri menyarankan mengenai data internet dikatakan mahal oleh pengguna. Hal itu kembali kepada masyarakat pengguna. Begitu juga dari provider seluler mengenakan tarif sesuai dengan akses dan kelebihan pelayanan yang diberikannya.
"Sekarang konsumen sudah dimanja oleh perusahaan untuk mendapatkan layanan internet data dengan harga terjangkau. Semakin banyak provider, maka semakin mudah mendapatkan akses warga masyarakat. Jadi soal harga tergantung warga memilih, yang mana dianggap cocok dan memadai, itulah yang harus dipilih," katanya. (WDY)
APJII : Perkembangan IT Semakin Maju Jangkau Masyarakat
Sabtu, 29 April 2017 19:02 WIB