Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya meminta kepada instansi terkait yang menanggani anjungan air minum sehat di kawasan lapangan Puputan Badung agar melakukan pengawasan lebih ketat, pascatewasnya anak remaja yang sedang mengambil air tersebut, pada Kamis (13/4).
"Saya harapkan petugas dari instansi terkait untuk mengawasi lebih ketat keberadaan kran air minum bersih tersebut. Mengenai kejadian pada Kamis tersebut sampai menelan korban jiwa bernama Rendi Rizaldi (13), pelajar kelas VII SMPN 2 Denpasar murni kecelakaan karena kestrum aliran listrik," kata Muliawan Arya di sela meninjau anjungan air sehat yang disediakan PDAM, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan kejadian tersebut murni kecelakaan, tetapi juga ada unsur kelalaian. Jika saja fasilitas umum yang rusak segera diperbaiki, tentu peristiwa ini tidak akan terjadi.
Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah mengharapkan kasus ini tidak boleh terulang lagi ke depannya. Oleh karena itu, instansi terkait harus rajin memeriksa fasilitas umum yang rusak.
"Harus dilakukan pemeriksaan rutin terhadap fasilitas umum yang rusak di Kota Denpasar oleh instansi terkait, agar hal seperti ini tidak terulang lagi. Selain itu, warga masyarakat juga harus ikut aktif melaporkan jika melihat ada fasilitas umum yang rusak segera bisa diperbaiki," ujarnya.
Kronologis peristiwa ini terjadi Kamis (13/4) sekitar pukul 16.45 Wita, ketika Rendi yang beralamat di Jalan Letda Jaya nomor 4D Denpasar, bersama temannya, Bagus Suryadi (14), pelajar, berolahraga di lapangan Puputan Badung Denpasar.
Merasa haus, korban meminum air bersih dari kran PDAM (air siap minum dan bersih) yang berada di lapangan Puputan Badung sebelah selatan, saat memegang kran air, pelajar itu kesetrum listrik dan terjatuh.
Melihat kejadian tersebut, warga yang sedang berolahraga berteriak histeris. Warga kemudian membantu mengevakuasi korban yang tersangkut di kran.
"Baju korban tersangkut di besi dan kemudian dipotong oleh warga," jelas Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana didampingi Kanitreskrim Iptu Aan Saputra, Kamis (13/4).
Aparat kepolisian Polsek Denpasar Barat saat ini menyelidiki untuk mencari siapa yang bertanggungjawab atas kejadian itu. Saat ini kepolisian telah meminta bantuan petugas PLN untuk memutus kabel listrik di dalam kran, agar kejadian tidak terulang kembali.
Di lokasi kejadian tersebut masih dipasangi garis polisi (police line) guna mengamankan tempat itu untuk diselidiki lebih lanjut oleh pihak keamanan dan instansi terkait. (WDY)
DPRD Denpasar Minta Awasi Anjungan Air Minum
Jumat, 14 April 2017 18:20 WIB