Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian Resor Buleleng, Bali, terus mendalami motif dari kasus pembunuhan Made Dika (58) asal Desa Tamblang yang dilakukan Gede Susila Budi (34) asal Dusun Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan.
"Dari hasil sementara, selain memang emosi pelaku saat hampir disrempet dan langsung berusaha mengejar untuk menghentikan mobil korban, kemudian menyerang sampai melakukan kekerasan terhadap korban," kata Kepala Polsek Kubutambahan, Ajun Komisaris Polisi Komang Sura Maryantika di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, polisi masih terus menyelidiki motif pelaku menghabisi korban selain memang karena motif emosi. Pelaku juga sempat menuturkan korban sempat berusaha melawan yang membuat pelaku juga melawan.
"Kami masih melakukan pendalaman dan juga mengintensifkan pemeriksaan tambahan terhadap pelapor. Bilamana belum mendapatkan keterangan yang jelas, akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan lie detector," kata Sura.
Dikatakan pula, selain barang bukti berupa kayu, mobil korban dan motor pelaku, Polisi juga menemukan sebuah pisau dapur di mobil tempat korban tewas usai dianiaya.
Namun, pihaknya belum berani memastikan apakah pisau itu digunakan pelaku untuk menusuk korban karena dari hasil otopsi di RSUP Sanglah ditemukan luka tusuk pada dada bagian kanan korban sedalam 14 centimeter yang mengenai hati dan pembuluh nadi.
"Saat ini barang bukti berupa pisau, satu baju tersangka, satu batang kayu, satu potong baju korban, sudah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Labfor Cabang Denpasar. Semua barang bukti tersebut, kini sudah dibawa untuk diteliti secara ilmiah," papar dia.
Sebelumnya, kasus berdarah yang menewaskan Made Dika (58) warga Dusun Kajekauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, yang terjadi di Dusun Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng pada (26/2) lalu. (WDY)
Polisi Buleleng Dalami Motif Pembunuhan di Tamblang
Selasa, 28 Februari 2017 20:02 WIB