Jakarta (Antara Bali) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan relokasi warga dari daerah terdampak banjir di bantaran Sungai Barito Kalimantan Tengah merupakan upaya untuk menyelamatkan dan melindungi warga dari bencana.
"Relokasi tidak bisa ditawar lagi. Saya bersyukur warga dengan suka rela mau dipindahkan ke tempat yang baru. Semoga tidak ada lagi rumah yang terkena banjir dan warga juga tidak was-was lagi ketika terjadi hujan deras karena lokasi baru ini cukup jauh dari sungai dan datarannya relatif tinggi," kata Mensos seperti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Sebanyak 556 warga bantaran Sungai Barito di Desa Lawang Kajang, Kecamatan Timpah, dan Desa Kaburan, Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah telah selesai direlokasi.
Mensos melakukan kunjungan ke daerah relokasi di Desa Lawang Kajang, Minggu (26/2). Dia mengungkapkan setelah pemindahan warga selesai, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan fasilitas sosial dan fasilitas umum.
"Saya mohon kepada Pemkab (Pemerintah Kabupaten-red) Kapuas menyiapkan berdirinya posyandu untuk bayi dan balita. Anak-anak di sini harus dekat dengan layanan pendidikan dan kesehatan," kata Mensos.
Dalam kunjungan tersebut Mensos menyerahkan bantuan logistik, bantuan sembako, dan bahan bangunan rumah senilai total Rp11.505.686.777.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan upaya relokasi warga telah dilakukan mulai 2015 hingga 2016. (WDY)
Relokasi Bentuk Perlindungan Warga Dari Bencana
Senin, 27 Februari 2017 10:02 WIB