Denpasar (Antara Bali) - Kabupaten Badung selama ini dikenal sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Bali, ditandai keberadaan belasan hotel berbintang, restoran dan fasilitas pendukung lainnya di sepanjang pantai dari kawasan Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran hingga Kuta.
Berbagai upaya dan terobosan dilakukan agar wisatawan mancanegara tetap tertarik berkunjung ke daerah itu serta menemukan nuansa dan hal-hal baru, meskipun sudah berulang kali berlibur ke Pulau Dewata.
Untuk itu pertama kalinya akan digelar Festival Bahari yang akan dilaksanakan di sejumlah pantai yakni Pantai Tanjung Benoa, Pantai Mengiat, Pantai Kedonganan, Pantai Pandawa dan Pantai Kuta, tutur Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Made Badra.
Kegiatan tersebut rencananya digelar selama tiga hari, pada 19-21 Mei 2017 melibatkan 12 provinsi di Indonesia yakni kebanyakan dari Sumatera dan Sulawesi. Festival Bahari dalam kemasan yang unik dan menarik itu memiliki sedikitnya sepuluh jenis kegiatan yang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Kegiatan itu antara lain menyangkut wisata kuliner nusantara, pementasan sendratari dan aneka jenis kesenian tradisional di Pulau Dewata, di samping atraksi wisata yang selama ini memang dinikmati di masing-masing pantai tersebut.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakilnya I Ketut Suiasa bertekad untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini dengan mengintensifkan pelaksanaan promosi pariwisata dengan memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal.
Upaya yang dilakukan itu diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan Pemkab setempat sudah bersurat kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kedua menteri itu diharapkan bisa menyaksikan kegiatan tersebut yang akan dimeriahkan dengan pementasan tarian massal serta pemilihan putra-putri bahari maupu pemilihan "King and queen" bagi wisatawan mancanegara.
"Wisatawan mancanegara ikut dilibatkan dalam ajang pemilihan raja dan ratu bahari yang didaftarkan melalui hotel tempat masing-masing menginap," tutur I Made Badra.
Berbagai Kegiatan
Festival Bahari selama tiga hari itu diisi dengan berbagai kegiatan termasuk di antaranya memancing ikan dan bermain papan selancar (surfing).
Selain itu juga digelar International Dragon Boat Federation (IDBF) yang melibatkan perwakilan dari sejumlah negara.
Badung wilayahnya memanjang seperti "keris" yang dibagi dalam tiga wilayah yakni Badung Utara, Badung Tengah dan Badung Selatan. Di masing-masing tiga wilayah itu digelar kegiatan yang selama ini dapat terlaksana dengan baik.
Di Badung Utara (Kecamatan Petang), sebagai daerah penyangga pariwisata selama ini digelar Festival Pertanian yang menampilkan pameran dan produk hasil pertanian yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Demikian pula di Badung Tengah (Kecamatan Mengwi) selama ini secara berkesinambungan digelar Festival Budaya yang dikaitkan dengan perayaan hari jadi Mangupura, ibu kota Kabupaten Badung serta Festival Bahari di Badung Selatan.
Festival bahari yang baru dirintis juga akan dilaksanakan secara berkesinambungan, karena pantai selama ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, baik sekedar untuk berjemur maupun menikmati atraksi wisata.
Kawasan Tanjung Benoa, yang lokasinya berdekatan dengan kawasan pariwisata terpadu Nusa Dua, yang lebih dikenal dengan Bali Tourisem Devlopment Corporation (BTDC) menjadi kawasan wisata bahari terbesar di Pulau Dewata.
Menurut salah seorang Praktisi Pariwisata setempat, Wayan Ranten, pihaknya memelopori pengembangan wisata bahari Tanjung Benoa dengan membuka wahana "water sport".
Objek wisata Tanjung Benoa selama ini tetap eksis sebagai pusat wisata bahari di Pulau Dewata, karena memiliki pemandangan palung yang indah dengan beragam biota laut.
Wayan Ranten yang secara aktif dalam kepengurusan Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Kabupaten Badung dan Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB) menilai, objek wisata Pantai Kawasan Tanjung Benoa itu sangat strategis karena jarak tempuh yang terjangkau dari bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, pelabuhan Benoa, jalan tol Bali Mandara dan tempat sarana pawisata lainnya.
Wisata air Tanjung Benoa semakin baik yang ditandai dengan bertambahnya jumlah pengembang wahana tersebut dan tingginya kunjungan setiap tahunnya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya komponen pariwisata agar Tanjung Benoa tetap dijaga kelestariannya, karena selama ini manfaatnya sangat dirasakan masyarakat setempat.
Pertumbuhan pariwsata tersebut mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.
Selain itu, penyumbang sumber pendapat daerah Kabupaten Badung yang digunakan untuk membangun infrastruktur pelayanan umum, termasuk tempat ibadah umat Hindu sebagai upaya melestarikan budaya Bali.
Hal itu penting karena Bali membutuhkan sumber finansial yang kuat untuk menopang berbagai program mempertahankan dan melestarikan budaya yang beragam yang mampu menjadi daya tarik turis untuk datang.
Kawasan Tanjung Benoa sebelum sektor pariwisata berkembang masyarakat setempat mempunyai matapencaharian sebagai nelayan penangkap ikan, namun sekarang berubah total sebagai penangkut wisatawan dalam menikmati berbagai atraksi wisata di laut.
Perubahan nelayan hampir terjadi 180 derajat, sehingga memberikan dampak positif terhadap tingkat kesejahteraan mereka.
"Water sport" kawasan Tanjung Benoa kini dikelola oleh sekitar 20 perusahaan dan khusus pada perusahaan yang dikelola Wayan Ranten rata-rata melayani 200 wisatawan per hari. Wisman yang senang menikmati atraksi wisata air itu antara lain berasal dari Australia, Tiongkok, India dan sejumlah negara lainnya.
Atraksi Kawasan Wisata Bahari Tanjung Benoa beroperasi selama sembilan jam per hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat menawarkan sekitar 16 jenis permainan di antaranya Paralayang, Banana boat, Jet Sky dan water Sky.
Belakangan yang paling disenangi wisman adalah atraksi Parasailing Adventures, yakni permainan yang dilakukan di tengah laut dan pelancong didorong naik dengan air kemudian turun di perahu. (WDY)
Badung Rancang Festival Bahari Intensifkan Promosi Pariwisata
Selasa, 21 Februari 2017 15:03 WIB