Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB) yang merupakan lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar menggelar pertunjukkan kolaborasi Indonesia-Australia.
Pertunjukan melibatkan kelompok Mainteater Bandung, Teater Lakon UPI Bandung, La Trobe University, dan La Trobe Student Union, kata penata acara tersebut, Juwitta K Lasut di Denpsar, Jumat.
"Pagelaran yang terbuka untuk umum tanpa dipungut bayaran itu digelar selama dua hari, 18-19 Februari mulai pukul 19.00 waktu setempat," ucapnya.
Dikatakan, pementasan tersebut menyuguhkan lakon teater berjudul "Cahaya Memintas Malam" (The Light Within A Night). Lakon disutradarai oleh Sahlan Mujtaba (Indonesia) dan Bob Pavlich (La Trobe University).
Pagelaran itu berangkat dari cerita rakyat Sunda, mengetengahkan kisah Jamarun, seorang petani miskin. Ia tiba-tiba mesti menghadapi masalah beruntun. Selain didera musim paceklik, sebuah tudingan tak disangka menghampirinya.
Sahlan Mujtaba adalah sutradara dan aktor asal Bandung. Ia pernah meraih Sutradara Terbaik dalam Festival Teater Mahasiswa Nasional ke-4 di Jakarta, Indonesia (2009). Ia juga telah berkolaborasi dengan sejumlah seniman dan produksi pertunjukan dari Jerman, Norwegia serta Australia.
Sementara Bob Pavlich adalah pengajar teater di Jurusan Drama dan Teater, La Trobe University. Bob juga menerima penghargaan Green Room Award.
Sahlan Mujtaba mengungkapkan, pementasan itu merupakan kelanjutan dari kerjasama antara La Trobe Student Theater and Film dengan IKIP Bandung (UPI) pada tahun 1997 silam. Kala itu kedua lembaga ini memproduksi pertunjukan bersama, yakni drama `Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C.Noer.
Sahlan juga menyebut, pada The Light Within A Night ditampilkan bentuk pertunjukan teater yang multi-seni (teater, tari, dan multimedia) dan multibahasa (keragaman bahasa dari Indonesia dan Australian).
Cerita bermula ketika Jamarun pergi memancing di sungai dan tak sengaja menemukan seonggok mayat mengambang lewat di depan matanya. Sejenak terhenyak, Jamarun terjun ke sungai untuk mendaratkan mayat. Ketika itu pula, masyarakat berkumpul. Dituduhnya ia sebagai pembunuh. Jamarun pun digiring ke pengadilan.
Menurut Heliana Sinaga, pertunjukan kali ini merupakan bagian dari pentas keliling. Sebelum dipentaskan di Bentara Budaya Bali. (WDY)
BBB Gelar Pertunjukan Kolaborasi Indonesia-Australia
Jumat, 17 Februari 2017 12:19 WIB