Jakarta (Antara Bali) - Sebagian besar masyarakat Australia masih memiliki pemahaman
bahwa kondisi demokrasi di Indonesia serupa dengan zaman Orde Baru.
Hal itu dikatakan peneliti dari Herb Feith Research Professor Australia-Indonesia Centre (AIC), Greg Barton.
"Banyak masyarakat Australia yang berpendapat bahwa kondisi
Indonesia masih sama seperti pada era Orde Baru," ujar Greg usai
Research Summit Program hari pertama di Jakarta, Kamis malam.
Greg menyatakan hal itu setelah lama melakukan studi Indonesia beberapa waktu lalu.
Dia berpendapat bahwa pemahaman ini harus diubah menjadi lebih akurat.
Menurut
dia, Indonesia sudah mengalami banyak perubahan terutama terkait dengan
demokrasi, setelah masa reformasi enam belas tahun yang lalu.
Greg berpendapat, sebaliknya masyarakat Indonesia mungkin memiliki
pemahaman yang kurang tepat terhadap Australia, sehigga menimbulkan
prasangka atau saling curiga di antara kedua belah pihak.
"Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah ini ada proses yang
substansial dalam bentuk kerja sama dalam skala yang sangat besar," ujar
Greg.
Kerja sama yang dimaksud oleh Greg adalah dalam bentuk kolaborasi riset antara Indonesia dan Australia.
Bentuk kerja sama ini dapat langsung diterapkan dan bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia maupun Australia.
"Jadi sesungguhnya kolaborasi riset ini sekaligus memperbaiki
hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia dan untuk mengatasi
kesalahpahaman yang terjadi antara kedua negara," kata Greg.
Greg mengungkapkan bahwa salah satu proyek kolaborasi riset yang
kini sedang dibicarakan adalah tayangan dalam bentuk serial dokumenter
mengenai kehidupan di Indonesia.
Greg berharap dokumenter tersebut dapat mengubah pemahaman masyarakat Australia.
"Jadi pemahaman mereka soal Indonesia bisa lebih positif," pungkas dia.(WDY)
Banyak Warga Australia Anggap Indonesia Masih Seperti Masa Orde Baru
Jumat, 23 Mei 2014 8:08 WIB