Jakarta (Antara Bali) - Festival Sinema Australia Indonesia 2016 yang
akan dilaksanakan pada 29-31 Januari diharapkan dapat meningkatkan
kolaborasi sineas Indonesia dan Australia, kata Duta Besar Australia
untuk Indonesia Paul Grigson.
"Festival ini diadakan untuk mengenali industri kreatif Australia
dan mencari pembuat film berbakat di Indonesia. Lalu nantinya diharapkan
kedua negara ini dapat berkolaborasi," kata Paul Grigson saat
konferensi pers di Cinemaxx, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan festival tersebut adalah perayaan akan industri film yang tumbuh subur baik di Australia dan Indonesia.
Menurut dia penonton bisa melihat persamaan yang kurang mendapat
apresiasi tentang bagaimana orang Australia dan Indonesia memandang
dunia dan selera humornya.
"Film dapat memperkuat koneksi antara kedua negara, tidak hanya industrinya tetapi para pencintanya," kata dia.
Festival ini kembali hadir di Indonesia setelah vakum sejak 2011.
Menurut dia absennya perhelatan itu dikarenakan dalam menggelar
festival film dibutuhkan persiapan yang matang dan melihat minat kerja
sama dibidang industri kreatif kedua negara.
Pada festival ini, Australia menjadikan sutradara Joko Anwar yang
terkenal lewat film "Pintu Terlarang" dan aktris Marissa Anita menjadi
duta untuk festival tersebut.
"Festival ini menjadi kesempatan bagi penonton Indonesia untuk mengenal film Australia," kata Joko Anwar.
Pemutaran film yang diadakan tiga hari ini dibagi menjadi tiga
tema, di mana pada hari Jumat (29/1) bertema Friday Fright Night yang
memutar film horror diantaranya Backtrack (Australia), Killers
(Indonesia) dan Grave Torture (Joko Anwar).
Kemudian pada hari Sabtu (30/1) akan diputar film-film The Mirror
Never Lies (Indonesia), dan The Dressmaker (Australia) yang masuk dalam
kategori Saturday Secret.
Pada hari Minggu (31/1) yaitu Paper Planes (Australia) dan Oddball (Australia).
Film-film itu diputar gratis, penonton dapat mengambil langsung ke
XXI Plaza Senayan mulai tanggal 24 Januari 2016, atau mengirimkan e-mail
pendftaran ke sinemaozid@gmil.com.(WDY)
Kolaborasi Sineas Indonesia-Australia Diharapkan Meningkat Lewat FSAI
Kamis, 21 Januari 2016 8:32 WIB