Negara (Antara Bali) - Perbaikan jembatan di jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang masuk wilayah Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana yang putus terhambat karena banjir.
"Seharusnya hari ini tinggal finishing saja, tapi karena banjir menghanyutkan beberapa material, volume pengerjaan proyek ini baru 88 persen," kata Yoni Satya selaku Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) proyek tersebut, di Negara, Senin.
Ia mengatakan, tiang peranca yang berfungsi sebagai alas penyampung segmen jembatan sempat sudah kali tersapu banjir sehingga diputuskan untuk mengangkatnya dulu, yang berakibat balok jembatan belum bisa tersambung.
Menurutnya, tidak ada metode lain untuk memasang tiang peranca, kecuali menunggu air sungai surut, karena kalau dilakukan dengan cara lain akan beresiko.
"Resikonya cukup besar, seperti bisa berdampak terhadap dua sisi jembatan yang masih digunakan untuk dilalui kendaraan. Kalau cuaca bagus, empat hari saja pemasangan struktur utama jembatan akan selesai dikerjakan," katanya.
Jembatan yang menjadi penghubung jalan utama Denpasar-Gilimanuk tersebut putus sekitar satu tahun lalu, namun hanya pada bagian tengahnya yang merupakan kontruksi lama.
Sementara kedua sisi pinggir jembatan yang dikerjakan belakangan masih utuh, sehingga dipergunakan untuk lintasan kendaraan, sambil dilakukan perbaikan pada sisi yang putus dengan anggaran Rp12 miliar.(GBI)
Perbaikan Jembatan Putus Terhambat Banjir
Senin, 13 Februari 2017 16:54 WIB