Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar untuk sementara menghentikan produksinya akibat banjir bandang Sungai Ayung, sehingga distribusi air ke pelanggan mengalami gangguan.
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana di Denpasar, Rabu mengatakan pihaknya untuk sementara tidak bisa melakukan produksi maksimal, sebab air baku yang bersumber dari Sungai Ayung mengalami tingkat kekeruhan sangat tinggi, yakni mencapai 18.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), sehingga tidak bisa diolah.
Ia mengatakan selain mengalami gangguan akibat banjir bandang, Sungai Ayung yang melintasi Kota Denpasar juga mengalami masalah yang sama yakni saluran intake tersumbat oleh dahan-dahan pohon, dan sampah disertai dengan lumpur akibat banjir bandang.
"Musibah ini tidak bisa kami hindari, walaupun kami sudah bekerja keras, yang namanya musibah tetap saja menghantui seperti sekarang ini. Untuk itu kami berharap masyarakat agar bisa memaklumi serta bersabar, dan kami mohon maaf karena akan terjadi stop produksi air bersih untuk sementara waktu," ujarnya.
Ditanya sampai kapan akan berhenti (stop) produksi air bersih, Arsana mengatakan saat ini pihaknya sudah menurunkan tenaga untuk segera melakukan pengecekan serta pembersihan terhadap saluran-saluran yang memang terganggu akibat banjir bandang tersebut.
"Masalahnya saat ini yang menjadi kendala adalah tingkat kekeruhan air sangat tinggi mencapai 18.000 NTU, sehingga kami mengalami kesulitan untuk mengolah air tersebut. Sehingga instalasi pengolahan air (IPA) di Belusung dan IPA Waribang mengalami stop produksi air bersih disertai gangguan pengaliran air ke konsumen," ucapnya.
Menurut Arsana, perbaikan sudah dilakukan secara semaksimal, sehingga diharapkan pada 11 Pebruari mendatang distribusi air ke pelanggan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Pengumpulan Informasi dan Publikasi pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana, bahwa memang benar telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan IPA Blusung dan IPA Waribang mengalami gangguan sehingga mengalami stop produksi air bersih disertai gangguan pengaliran air.
"Kami berharap kepada warga masyarakat agar bersabar dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan PDAM. Saat ini pihak PDAM Kota Denpasar sedang melakukan pembersihan serta perbaikan terhadap saluran intake yang terganggu akibat banjir bandang ," katanya.
Sementara seorang warga masyarakat, Putu Adnyana mengaku akhir-akhir ini memang telah terjadi gangguan air, walau air PDAM mengalir warnanya kecoklatan seperti bercampur dengan lumpur.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, namun setelah mendengar dari para tetangga ternyata di Blusung telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan air mengalir menjadi kecoklatan," kata Adnyana.
Ia berharap kepada PDAM Kota Denpasar segera melakukan perbaikan, sehingga hal seperti ini tidak terjadi terlalu lama, sehingga para pelanggan tidak merasa dirugikan.
"Saya berharap PDAM segera melakukan perbaikan. Kalau seperti secara terus-menerus maka warga masyarakat rugi berlangganan air bersih," katanya. (WDY)
PDAM Denpasar Hentikan Produksi Akibat Banjir Bandang
Rabu, 8 Februari 2017 13:58 WIB